Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyoroti masih perlunya pertumbuhan pengusaha hingga 14 persen dari jumlah penduduk agar Indonesia bisa menjadi negara maju.
Oleh jarena itu, Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI bersama-sama membahas, merumuskan, dan menghasilkan keputusan untuk mendukung pemerintah dalam rangka menumbuhkembangkan dunia usaha dan peningkatan perekonomian Indonesia melalui Sidang Dewan Pleno (SDP) yang digelar pada 17-18 Maret 2022 di Bali.
Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming mengatakan jumlah pengusaha di Indonesia sekarang baru 3,4 persen. Persentase itu masih kurang untuk menjadi suatu negara maju yang butuh 12 persen hingga 14 persen.
"Saya yakin, ini PR kita yang paling besar dimana pada 10 Juni mendatang menjadi hari lahirnya HIPMI kita buat menjadi hari lahirnya entrepreneur bukan hanya untuk HIPMI, tapi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga entrepreneur Indonesia bisa terus bertambah dan pada masanya Indonesia akan menjadi negara yang maju karena entrepreneur mudanya semakin banyak mencapai 10 hingga 14 persen," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (18/3/2022).
Menurutnya, HIPMI adalah organisasi yang hebat karena sudah terbukti di umur 50 tahunnya, HIPMI banyak melahirkan pemimpin muda seperti Sandiaga Uno menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Investasi, Muhammad Lutfi menjadi Menteri Perdagangan, serta Erick Thohir menjadi Menteri BUMN
Menurut CEO PT Maming Enam Sembilan Group yang membawahi 56 entitas anak perusahaan itu, HIPMI dilahirkan sebagai entrepreneur muda dan dipersiapkan menjadi pemimpin muda oleh pendiri-pendirinya. Para anggota HIPMI di 34 provinsi merupakan pemimpin-pemimpin masa depan di tingkat provinsinya masing-masing dari tingkat kabupaten.
Baca Juga
"Kita (HIPMI) harus mempersiapkan bukan saja menjadi pengusaha, tapi juga mempersiapkan pemimpin-pemimpin muda," ungkapnya.
Selain itu, Maming mendorong wilayah penyangga ibu kota negara (IKN) untuk berbenah agar dapat turut mendukung kemajuan IKN di Kalimantan Timur. Dengan adanya IKN di Pulau Kalimantan, maka akan muncul peradaban baru bagi Indonesia. Terlebih dalam menyambut bonus demografi.
"Menurut saya, daerah yang dekat atau terkoneksi langsung dengan IKN sangatlah menguntungkan. Potensi strategis ini benar-benar harus dimanfaatkan pemerintah daerah termasuk kalangan pengusaha muda yang tergabung di HIPMI. Pastikan ketersediaan aksesbilitas transportasi laut dan udara," tuturnya.
Oleh karena itu, ia berharap, infrastruktur strategis yang terkoneksi langsung dengan IKN menjadi prioritas utama pemerintah daerah setempat ke depan. Kata Maming, HIPMI harus mengawal kebijakan presiden untuk menuntaskan IKN untuk peradaban baru bangsa Indonesia. Dengan adanya IKN, akan ada peradaban baru bagi Indonesia.