Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah bakal meningkatkan target rasio kredit perbankan ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari 20 persen menjadi 30 persen pada 2024.
Pasalnya, rasio kredit perbankan untuk UMKM masih sangat rendah, baru sebesar 20 persen jika dibandingkan dengan Singapura yang ada di angka 39 persen dan Malaysia 51 persen.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan pada 2022 platform Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah ditingkatkan menjadi Rp 371,17 triliun. Relaksasi kebijakan KUR nantinya dilanjutkan dengan pemberian subsidi bunga 3 persen selama 2022.
"Dibentuknya holding ultra mikro ini bertujuan agar dapat memberi pembiayaan murah dan cepat kepada pelaku UMKM," kata Teten mengutip siaran pers, Kamis (17/3/2022).
Berbagai langkah telah diambil pemerintah guna meningkatkan rasio pembiayaan perbankan ke UMKM menjadi 30 persen. Salah satunya meningkatkan platform KUR tanpa agunan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta, serta platform pembiayaan UMKM menjadi Rp20 miliar dan realisasi bunga KUR sebesar 3 persen selama 6 bulan.
Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah, mengatakan, pihaknya juga melakukan pembiayaan untuk kelompok koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Dia menjelaskan, nantinya pelaku UMKM yang non bankable atau unbankable diarahkan ke lembaga keuangan bukan bank (LKBB) seperti Bahana, PNM atau Pegadaian.
Selain itu ada juga peningkatan pembiayaan produk ekspor UMKM dan mitigasi risiko pembiayaan. Dengan begitu, cara ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM untuk bertahan dan melanjutkan bisnis mereka.