Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Umumkan 2 Data Penting, Neraca Perdagangan RI Diproyeksi Surplus Besar

Rilis data tersebut akan dilakukan oleh Kepala BPS Margo Yuwono secara hybrid melalui tatap muka, Zoom Meeting dan Youtube BPS. Rilis dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB. Adapun, bahan rilis dapat diakses pada situs BPS, www.bps.go.id setelah rilis streaming selesai. 
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data kinerja ekspor dan impor Indonesia, serta perkembangan upah pekerja/buruh pada siang ini, Selasa (15/3/2022).

Rilis data tersebut akan dilakukan oleh Kepala BPS Margo Yuwono secara hybrid melalui tatap muka, Zoom Meeting dan Youtube BPS. Rilis dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB. Adapun, bahan rilis dapat diakses pada situs BPS, www.bps.go.id setelah rilis streaming selesai. 

Berdasarkan konsensus Bloomberg, surplus neraca perdagangan secara rata-rata diperkirakan sebesar US$2,15 miliar, dengan estimasi bawah sebesar US$536 juta dan estimasi atas sebesar US$3,6 miliar.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan surplus neraca perdagangan Indonesia akan mencapai US$3,29 miliar pada Februari 2022, naik signifikan dari US$0,93 miliar pada Januari 2022.

Menurutnya, lonjakan tersebut dipengaruhi oleh pencabutan larangan ekspor batu bara yang diberlakukan pada awal tahun, serta harga komoditas utama dunia yang meningkat akibat eskalasi konflik Rusia dan Ukraina.

Kinerja ekspor diperkirakan menguat dengan pertumbuhan sebesar 43,09 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Faktor pendorong perbaikan tersebut antara lain pencabutan larangan ekspor batu bara dan kenaikan harga komoditas utama dunia khususnya batu bara,” katanya.

Di sisi lain, kinerja impor diperkirakan tumbuh sebesar 39,74 persen yoy, naik dari pertumbuhan 36,77 persen yoy pada Januari 2022.

Pada kesempatan berbeda, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan neraca perdagangan Indonesia akan mencatatkan surplus sebesar US$3,1 miliar pada Februari 2022.

Kinerja ekspor Indonesia diperkirakan tumbuh 40,04 persen yoy pada periode tersebut.

“Peningkatan nilai ekspor didasarkan pada peningkatan harga komoditas ekspor Indonesia di pasar global, seperti CPO dan batu bara. Kedua komoditas tersebut tercatat mengalami kenaikan harga hingga lebih dari 10 persen,” katanya.

Di samping itu, Josua mengatakan kinerja ekspor jg mengalami peningkatan dari sisi volume, didorong oleh oleh ekspor batu bara yang sempat tertunda pada Januari 2022 karena adanya aturan pelarangan ekspor komoditas tersebut.

Di sisi lain, dia memperkirakan impor Indonesia yang segera diumumkan BPS siang ini akan tumbuh sebesar 37,32 persen yoy pada Februari 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper