Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akses Pelabuhan Patimban Sulit, Toyota Pilih Melipir Lewat Pantura

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia memilih jalur Pantura untuk aktivitas ekspor seiring dengan akses Pelabuhan Patimban yang sulit.
Foto udara suasana di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Rabu (7/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Foto udara suasana di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Rabu (7/9/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia atau TMMIN mengungkap sulitnya akses Pelabuhan Patimban membuat kegiatan logistik termasuk ekspor harus menempuh jalur Pantura.

Wakil Direktur Utama TMMIN, Bob Azam mengatakan perusahaan harus terpaksa menggunakan jalan Pantura untuk melakukan kegiatan pengapalan seiring pabrik yang terletak di wilayah Karawang, Jawa Barat.

“Memang ya harus berjuang juga karena belum ada akses terpaksa lewat jalan Pantura. Dari tol lewat pantura, dan itu banyak pohon, sehingga kalau mau jalan harus menebang pohon dahulu,” kata Bob, Senin (29/4/2024).

Sulitnya akses untuk logistik menurutnya mencerminkan Indonesia yang masih belum optimal dari sisi infrastruktur. Hal ini pun harus segera direalisasikan untuk memuluskan kegiatan logistik.

Ditambah lagi, Data World Bank mencatat Logistics Performance Index (LPI) Indonesia pada 2023 berada di peringkat ke-63 dari 139 negara. Beberapa negara lain yang berada di atas Indonesia adalah Singapura di urutan pertama, China (19), Thailand (34), Vietnam (43), Malaysia (26), dan India (38).

Menurutnya, faktor yang membuat Indonesia berada di peringkat tergolong rendah disebabkan oleh dwelling time atau waktu bongkar muat terbilang lama. Hal ini dapat diatasi dengan memperbanyak perusahaan Authorized Economic Operator (AEO).

Pemerintah pun berupaya untuk memulai pembangunan jalan tol akses Pelabuhan Patimban pada awal tahun ini untuk mendukung kegiatan di Pelabuhan Internasional Patimban, Jawa Barat. Pembangunan akses tersebut membutuhkan dana lebih dari Rp5 triliun.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan Pelabuhan Patimban dibangun untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dari pelabuhan sehingga dapat memberikan penguatan ketahanan ekonomi.

Dengan nilai investasi sebesar Rp43,22 triliun, Pelabuhan Internasional Patimban juga diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan adanya pembagian arus lalu lintas kendaraan yang langsung ke arah Patimban.

“Jadi harapannya, koridor utara Jawa akan lebih efisien dengan adanya pelabuhan ini, sekaligus membantu lalu lintas di Jakarta tidak terlalu macet,” kata Menko Airlangga.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengajak investor-investor Jepang untuk terlibat dalam pengembangan kawasan Pelabuhan Patimban, termasuk melakukan kegiatan ekspor kendaraan melalui pelabuhan ini.

Dirinya juga menyampaikan perkembangan sejumlah proyek, di antaranya proyek Pelabuhan Patimban, Proving Ground Bekasi serta proyek MRT Jakarta. Budi Karya menuturkan, progres pembangunan Pelabuhan Patimban saat ini telah memasuki Fase I-2.

Fase tersebut termasuk pengembangan Car Terminal yang ditargetkan selesai tahun 2025, pengembangan Container Terminal, serta Consulting Services for Design and Supervision.

Budi Karya berharap pihak Konsorsium Jepang bersama African Global Logistic (AGL) dan PT Samudera Indonesia dapat memberikan proposal kerja sama terbaik sebagai sebagai mitra PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dalam mengoperasikan Container Terminal Patimban.

“Kami pun turut mengundang investor Jepang untuk terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan pada back up area di Pelabuhan Patimban,” kata Budi Karya dalam keterangan resminya, Kamis (25/4/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper