Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) berencana untuk melepas aset jalan tol yang telah beroperasi. Pada tahun ini, perusahaan pelat merah itu menargetkan untuk mendivestasikan lima ruas jalan tol.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan pada tahun ini perusahaan berencana untuk melakukan asset recycling pada ruas Tol Trans Sumatra yang telah beroperasi. Hutama Karya bakal melakukan asset recycling pada ruas Tol Medan-Binjai, Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Palembang-Indralaya, Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, dan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung.
"Terkait dengan rencana divestasi, hingga saat ini perusahaan ini masih dalam tahapan penjajakan sehingga belum ada nilai penjualan maupun proses transaksi dari aset-aset tersebut," katanya kepada Bisnis, Senin (14/3/2022).
Tjahjo mengungkapkan dalam pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), perusahaan masih mengandalkan pinjaman perbankan sebagai sumber pembiayaan pembangunan JTTS. Untuk itu, penggunaan dana dari asset recyling tersebut sepenuhnya akan digunakan untuk membaya utang dan bunga atas pembangunan pada beberapa ruas JTTS yang telah beroperasi tersebut.
Di samping itu, asset recycling tersebut dilakukan untuk memberikan kepastian pada proyek-proyek Jalan Tol Trans Sumatra yang masih dalam tahapan konstruksi.
"Asset Recycling pada lima ruas tol ini sebagai salah satu alternatif pembiayaan untuk membangun ruas tol JTTS lainnya, di mana selama ini Hutama Karya menggunakan pinjaman sebagai sumber pembiayaan pembangunan JTTS," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Hutama Karya Aloysius Kiik Ro mengatakan terdapat lima ruas yang dimiliki 100 persen perseroan ini berpotensi untuk dilakukan asset recycling dari JTTS yang telah beroperasi.
Adapun, skema asset recycling dapat dilakukan secara stand alone untuk setiap ruas atau dengan skema bundling dengan ruas yang dimiliki Hutama Karya.
Dari lima ruas yang ditawarkan kepada Indonesia Investment Authority (INA), terdapat tiga ruas yang dipilih untuk dilakukan asset recycling. Ketiga ruas itu yakni ruas Medan - Binjai, ruas Terbanggi Besar - Kayu Agung, dan ruas Bakauheni - Terbanggi Besar.
Aloysius mengungkapkan saat ini proses asset recycling yang dilakukan kepada tiga ruas tersebut dalam tahap tengah menaksir harga dan belum mengikat. Dia mengungkapkan dipilihnya tiga ruas yang akan dilakukan asset recycling dari lima ruas yang ditawarkan karena ketiga ruas tersebut paling menarik dan telah mendekati feasible.
Kendati demikian, apabila nantinya ada ruas baru yang beroperasi, tak menutup kemungkinan juga akan ditawarkan kepada INA maupun calon investor lainnya.
"Saat ini memang belum deal. Paling lambat bulan Juni kesepakatannya sudah secure. Sekarang dalam tahap taksir menaksir, itu belum mengikat," jelasnya.