Bisnis.com, SOLO - Guna memaksimalkan pelayanan kepada penumpang yang kian bertambah, KAI Commuter berencana mengintegrasikan kartu multi trip (KMT) untuk KRL Solo-Jogja dengan kartu untuk naik bus di Kota Solo.
Dalam setahun beroperasi, KRL Solo-Jogja telah mengangkut total sebanyak 2,2 juta penumpang. Direktur Utama KAI Commuter, Roppiq Lutzfi Azhar, bahkan mengatakan pada hari libur KAI Commuter sampai mengoperasikan empat kereta tambahan.
“Untuk memaksimalkan itu semua, kami terus melakukan pengembangan-pengembangan. Di antaranya mengintegrasikan kartu multi trip dengan bus di Solo,” ungkapnya saat konferensi pers di Stasiun Solo Balapan, Selasa (1/3/2022).
Lebih jauh, Roppiq berencana mengintegrasikan KMT untuk KRL Solo-Jogja dengan ojek online. Dengan begitu, pemilik KMT bisa memanfaatkan kartu tersebut untuk kepentingan lain.
“Kami mengupayakan agar bus-bus bisa masuk stasiun sehingga ada konektivitas dengan kami,” ucapnya.
Sementara itu, Vice Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba pun mengatakan jumlah pengguna KMT saat ini sudah cukup banyak.
“Kartu tersebut tersebar ke lima juta orang. Tentu, banyak kemudahan-kemudahan yang bisa dimanfaatkan dari KMT,” terangnya.
Sebagai informasi, layanan KRL Solo-Jogja diresmikan Presiden Joko Widodo pada 1 Maret 2021. Sejumlah keberhasilan diraih KRL Solo-Jogja di umurnya yang masih muda itu.
Keberhasilan itu di antaranya mampu melayani banyak penumpang. KAI Commuter mencatat dalam setahun ini KRL Solo-Jogja telah melayani 2.222.942 penumpang.
Tingginya minat masyarakat juga tidak lepas dari layanan transportasi yang selalu berfokus pada kebutuhan pelanggan. Pengoperasian KRL Solo-Jogja juga menandai dibukanya kembali empat stasiun yang sebelumnya tidak melayani pengguna.
Keempat stasiun itu yakni Srowot, Ceper, Delanggu, dan Gawok. Selain itu Stasiun Brambanan yang sebelumnya hanya melayani sebagian jadwal KA Prambanan Ekspres, kini sudah melayani seluruh jadwal KRL Solo-Jogja.