Bisnis.com, JAKARTA - Italia berencana mulai menghidupkan kembali pembangkit listrik bertenaga batu bara agar menghindari ketergantungan dengan Rusia.
Dilansir portal digital Inggris The Saxon pada Minggu (27/2/2022), Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan wacana ini didorong oleh kenaikan harga gas, seperti dilaporkan oleh L'Unione Sarda.
Menurutnya, sanksi yang menimpa Rusia akibat agresi yang dilakukan ke Ukraina menjadi perhatiannya karena berkaitan dengan perenomian negara.
Sebanyak 45 persen impor gas Italia berasal dari Rusia. Angka itu naik signifikan dibandingkan dengan 10 tahun lalu sebesar 27 persen.
"Bagaimanapun pemerintahan Italia akan bekerja keras untuk meningkatkan suplai gas alternatif," kata Draghi. Dia juga berjanji untuk berupaya mengendalikan harga listrik yang semakin tinggi.
"Pembangkit listrik tenaga batu bara perlu dibuka kembali untuk menhisi kejurangan untuk jangka waktu pendek," ungkapnya.
Dari data London Stock Exchange, harga gas naik menjadi US$1.600 per 1.000 kubik meter pada 24 Februari, mengikuti ketegangan geopolitik di kawasan tersebut.
Dinamika lainnya seperti pipa gas Nord Stream 2 juga setelah Amerika Serikat mengenakan sanksi kepada perusahaan yang membangun proyek tersebut.