Bisnis.com, JAKARTA – Konsorsium badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta baru saja menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan Perjanjian Penjaminan Proyek untuk Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap atau Getaci.
Proyek yang diperkirakan membutuhkan investasi hingga Rp56,2 triliun itu akan dikelola oleh PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh konsorsium BUMN-swasta pemenang lelang pembangunan Tol Getaci, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR selaku pemegang saham mayoritas sebesar 32,5 persen,
Di JGC, Jasa Marga menjalin kemitraan PT Daya Mulia Turangga-Gama Group-PT Jasa Sarana dengan porsi kepemilikan 27,5 persen, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. atau WSKT 20 persen, PT PP (Persero) Tbk. atau PTPP 10 persen, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA sebesar 10 persen.
Direktur Utama JGC Jo Mancelly menjelaskan, Tol Getaci memiliki total panjang 206,65 kilometer (km) yang menjadikan jalan tol itu sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar Rp56 Triliun dan masa konsesi selama 40 tahun.
“Tol Getaci nantinya akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Jawa Barat sepanjang 169,09 km dan Jawa Tengah 37,56 km,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (31/1/2022).
Tol Getaci akan dimulai dari titik awal Gedebage Junction di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, lalu melewati Majalaya, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran, hingga ke wilayah Cilacap, Jawa Tengah, yang pembangunannya terbagi atas empat seksi.
Baca Juga
Berikut rincian dari keempat seksi Tol Getaci:
- Seksi 1 Junction Gedebage–Garut Utara sepanjang 45,20 km.
- Seksi 2 Garut Utara–Tasikmalaya sepanjang 50,32 km.
- Seksi 3 Tasikmalaya–Patimuan sepanjang 76,78 km.
- Seksi 4 Patimuan–Cilacap sepanjang 34,35 km.