Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh Lebih Tinggi Tahun Ini

Meski ekonomi Indonesia pada tahun ini dan 2023 diperkirakan tetap akan menguat di tengah moderasi pertumbuhan ekonomi global, beberapa risiko tetap perlu diwaspadai seperti gangguan rantai pasok, lonjakan inflasi, penurunan daya beli, serta beban utang pemerintah. 
Foto udara aktivitas bongkarmuat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022). /Antara Foto-Jojon
Foto udara aktivitas bongkarmuat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022). /Antara Foto-Jojon

Bisnis.com, JAKARTA — Meski diadang berbagai tantangan dan risiko eksternal, ekonomi Indonesia diyakini akan tetap bertumbuh maksimal pada tahun ini. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta W Kamdani tak menampik berbagai risiko eksternal yang berpotensi besar mengganggu pemulihan dan pertumbuhan ekonomi pada 2022.

Namun, dia melihat semua risiko tersebut masih bisa dikendalikan dan diatasi dengan regulasi-regulasi yang tepat di tingkat nasional.

"Kami optimistis ekonomi kita bisa tumbuh lebih tinggi tahun ini dibandingkan tahun lalu," kata Shinta kepada Bisnis, Rabu (26/1/2022).

Selain itu, menurut Shinta, tren penentu terbesar dari pemulihan ekonomi pada tahun ini terletak pada pengendalian pandemi, terciptanya herd immunity, dan normalisasi kegiatan masyarakat di pasar domestik.

Jika kontrol terhadap risiko lonjakan kasus berjalan dengan baik, daya beli masyarakat akan terjaga. Dampaknya juga meningkatkan minat pelaku usaha dan investor untuk melakukan kegiatan ekonomi produktif sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan yang diproyeksikan.

Sebelumnya, International Monetary Fund (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,6 persen pada tahun ini, dari prediksi sebelumnya 5,9 persen.

Meski ekonomi Indonesia pada tahun ini dan 2023 diperkirakan tetap akan menguat di tengah moderasi pertumbuhan ekonomi global, beberapa risiko tetap perlu diwaspadai seperti gangguan rantai pasok, lonjakan inflasi, penurunan daya beli, serta beban utang pemerintah. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper