Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan jumlah produksi untuk komoditas mineral dan batu bara sepanjang 2022 lebih tinggi dari realisasi produksi sepanjang tahun lalu.
Dalam paparannya yang digelar pada Kamis (20/1/2022), Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, jumlah produksi sejumlah komoditas mineral tahun ini ditargetkan meningkat dari 2021.
Adapun, untuk produksi katoda tembaga tahun ini ditargetkan sebesar 291.000 ton, naik dari realisasi 2021 sebesar 289.500 ton, emas meningkat menjadi 94,9 ton dari realisasi pada 2021 sebesar 78,9 ton.
Sementara itu, produksi perak pada 2022 dipatok sebesar 427,2 ton meningkat dari realisasi 2021 sebesar 397,2 ton, dan timah ditargetkan meningkat menjadi 70.000 ton setelah sempat merosot produksinya pada tahun lalu karena kinerja operasional terhambat oleh pandemi Covid-19, sehingga hanya dapat berproduksi sebesar 34.500 ton.
Untuk komoditas nikel, pemerintah menargetkan produksi feronikel sebesar 1,66 juta ton pada 2022, atau meningkat dari realisasi pada 2021 sebesar 1,58 juta ton.
Nikel pig iron juga diproyeksikan meningkat menjadi 831.000 ton dari realisasi tahun lalu sebesar 799.600 ton, sedangkan nickel matte ditargetkan sebesar 83.900 ton atau meningkat tipis dari produksi tahun lalu sebesar 82.300 ton.
“Produksi timah 2021 memang volumenya hanya 49 persen, karena terhambat akibat kondisi pandemi Covid-19. Namun, produksi-produksi dari timah ini karena harga komoditas tinggi, maka penerimaan negara cukup tinggi disini,” ujarnya.
Sementara itu, pemerintah turut menargetkan peningkatan produksi dari komoditas batu bara pada tahun ini. Produksi emas hitam ditargetkan meningkat menjadi 663 juta ton atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan target produksi pada tahun lalu sebanyak 625 juta ton.
Sepanjang 2021, produksi batu bara hanya mencapai 614 juta ton, atau 98,2 persen dari target. Dari total produksi itu, total pemanfaatan batu bara domestik sepanjang tahun lalu mencapai 133 juta ton, atau 96,7 persen dari target 137,5 juta ton.
“Pemanfaatan batu bara domestik tahun ini ditargetkan meningkat menjadi 165,7 juta ton,” kata Ridwan.