Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuat laporan korupsi soal pengadaan pesawat ATR 72-600 dan langkah restrukturisasi yang dilakukan.
Dalam kunjungan ke Gedung Kejaksaan Agung itu, Erick ditemani Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan diterima oleh Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.
“Garuda ini sedang dalam tahap restrukturisasi, tetapi yang kita sudah ketahui juga, secara data-data valid, memang dalam proses pengadaan pesawat terbangnya, leasing-nya itu ada indikasi korupsi, dengan merek yang berbeda-beda. Khususnya hari ini [dengan seri] ATR 72-600,” ujar Erick, Selasa (11/1/2022).
Menyerahkan kasus ke penegak hukum, lalu bagaimana spesifikasi ATR 72-600 ini? Dilansir dari laman Garuda Indonesia, pesawat dari Eropa ini memiliki bentang sayap 27,05 meter. Sedangkan kebutuhan jarak antar pergerakan pesawat, ukuran taxiway, serta runway yang dibutuhkan di bandara (length) selebar 27,166 meter.
Relatif sangat kecil dibandingkan Boeing 737 Max 8 yang memiliki betang sayap 35,92 meter dan lenght 41,11 meter atau 777-300ER yang memiliki bentang sayap 64,8 meter serta length 73,9 meter.
ATR merupakan singkatan Aerei da Trasporto Regionale di Italia sedangkan di Prancis disebut Avions de transport régional. Pabrik pesawat ini didirikan pada 1981 oleh Aérospatiale Prancis dan Aeritalia Italia.
Baca Juga
Pesawat ini biasanya digunakan untuk rute perintis karena didesain memiliki jarak tempuh pendek 1.648 kilometer. Jumlah bangku yang disediakan ATR adalah 70 dan 2/2 untuk cockpit dan kabin. Sedangkan kecepatan maksimal ATR 72-600 adalah 463 kilometer per jam. Garuda Indonesia dalam lamannya menyebutkan memiliki 13 unit ATR 72-600.