Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2021 tetap terjaga pada level optimis, yaitu sebesar 118,5.
Tetap kuatnya optimisme konsumen tersebut ditopang oleh persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini yang meningkat, tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) pada Desember 2021 sebesar 99,9, membaik dibandingkan 99,2 pada November 2021.
Peningkatan tersebut didorong oleh persepsi konsumen terhadap penghasilan saat ini dan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan faktor utama yang masih akan mempengaruhi perkembangan IKK pada tahun adalah pandemi Covid-19 dan penanganannya.
Jika melihat perkembangan 2 tahun terakhir, IKK mengalami penurunan ketika kasus Covid-19 mengalami peningkatan dan yang mengharuskan pemerintah melakukan pembatasan mobilitas masyarakat.
Menurutnya, selama pemerintah bisa mempertahankan penanganan pandemi di level yang aman, maka ekspektasi keyakinan konsumen untuk berada di level positif dan pra-pandemi masih bisa dilakukan.
Baca Juga
Pemerintah, kata dia, perlu mempercepat vaksinasi bagi warga negara yang belum divaksin dan mempercepat vaksinasi booster untuk warga negara yang telah mendapatkan vaksinasi.
“Untuk poin pertama, mempercepat vaksinasi, perlu menjadi perhatian, mengingat di tahun 2021, anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional [PEN] untuk proses vaksinasi menjadi salah satu pos anggaran yang realisasi relatif rendah jika dibandingkan dengan pos anggaran yang lain,” katanya kepada Bisnis, Senin (10/1/2022).
Yusuf mengatakan, vaksinasi penting untuk memitigasi dampak yang diberikan oleh varian baru Covid-19 seperti Omicron.
“Dengan kebijakan penanganan pandemi yang optimal, IKK terutama untuk kelas menengah atas, yang menyumbang proporsi konsumsi terbesar, juga bisa dijaga di level positif dan prapandemi,” ujarnya.
Selanjutnya, dia menyampaikan, menjaga IKK kelompok masyarakat menengah ke bawah akan tergantung dari bantuan yang diberikan pemerintah.
Namun, beberapa bantuan dari pemerintah sudah tidak disalurkan lagi dan secara agregat bantuan yang berkaitan dengan daya beli juga mulai dikurangi.
Jika pemerintah tidak cermat dalam menyalurkan bantuan sosial, maka ada potensi kelompok masyarakat yang terlewat, sehingga akan mempengaruhi IKK untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah.