Bisnis.com, JAKARTA – Seiring telah terealisasinya pembangunan sejumlah proyek infrastruktur yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi masyarakat yang telah menginvestasikan dananya dengan membeli sukuk negara tersebut.
Pasalnya, melihat besarnya manfaat dari SBSN itu, sejatinya masyarakat pembeli sukuk negara tersebut telah turut mendukung hadirnya pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.
"Bagi masyarakat yang selama ini membeli SBSN, maka anda sudah turut membangun Indonesia, termasuk membangun Jembatan Pulau Balang II ini," ujarnya seperti siaran resmi yang dikutip, Jumat (7/01/2022).
Adapun salah satu proyek infrastruktur yang terbangun dari hasil SBSN itu adalah pembangunan proyek jembatan Pulau Balang II, yang dikunjungi Menteri Keuangan Sri Mulyani dan jajaran pimpinan Kementerian Keuangan beserta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu, 5 Januari 2022.
Pada kunjungan kerja tersebut, selain melakukan inspeksi pembangunan proyek jembatan Pulau Balang II, Sri Mulyani juga melakukan penandatanganan prasasti penanda aset dari proyek tersebut untuk mendukung konektivitas trans Kalimantan.
Jembatan Pulau Balang merupakan salah satu proyek yang dibiayai dari SBSN dengan total alokasi sebesar Rp1,43 triliun, dan dilakukan secara multi year contract (MYC) tahun 2015-2021.
Baca Juga
Pembangunan ini ditujukan untuk mendukung konektivitas dan dukungan logistik nasional dan mendorong akses pertukaran ekonomi antar provinsi dan antar kabupaten di Kalimantan Timur.
Sebagaimana diketahui, SBSN saat ini menjadi salah satu instrumen fiskal yang strategis dan inovatif. Penerbitan SBSN dimanfaatkan sebagai sumber pembiayaan APBN untuk percepatan pembangunan, sekaligus mendorong pengembangan pasar keuangan syariah dalam negeri.
Hingga 2022, total pembiayaan proyek SBSN telah mencapai Rp175,38 triliun dengan jumlah proyek mencapai lebih dari 4.247 proyek yang tersebar di seluruh provinsi. Adapun alokasi terbesar dari SBSN ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur transportasi, jalan-jembatan, dan sumber daya air yang jumlahnya mencapai Rp144,26 triliun (82,25%).
Bahkan di tengah pandemi Covid-19 pun realisasi pembiayaan proyek melalui SBSN pada 2021 masih cukup baik, yaitu sebesar 85,52%. Kemudian, sisa pekerjaan seluruh proyek tersebut akan dilanjutkan pada 2022, di mana rata-rata realisasi dari lanjutan proyek SBSN selama ini mencapai 93% sampai 96%.
Pemerintah sangat optimis dan berharap bahwa SBSN ini dapat menjadi salah satu pilar utama instrumen APBN untuk pembangunan nasional, dan sekaligus juga menjadi instrumen utama di pasar keuangan nasional ke depan.