Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPN Properti Diperpanjang, Ini Catatan Pengembang

Insentif PPN DTP untuk properti di tahun ini berbeda dengan tahun 2021 di mana penyerahan rumah tapak atau unit hunian rumah hingga Rp2 miliar diberikan insentif PPN DTP sebesar 50 persen dari sebelumnya yang diberikan sebesar 100 persen 
Ilustrasi - Deretan perumahan. /Antara Foto-Oky Lukmansyah-pd
Ilustrasi - Deretan perumahan. /Antara Foto-Oky Lukmansyah-pd

Menjaga tren positif

Managing Director Strategic Business & Services Sinar Mas Land Alim Gunadi menuturkan pihaknya menyambut baik dari inisiatif pemerintah untuk hal ini karena menjaga momentum tren industri properti.

Hal ini menjadikan industri properti dipandang menjadi sektor yang penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat Covid-19.

Meskipun besaran insentif PPN dikurangi dan pak hanya sampai Juni 2022, namun dia meyakini rumah tapak tetap menjadi lokomotif dari industri properti. 

Menurutnya, kebutuhan hunian khususnya rumah tapak dengan backlog sekitar 15 juta rumah dan semakin banyaknya market millenial yang mulai menyadari akan investasi dan kebutuhan tempat tinggal akan menjadi pemicunya. 

"Diharapkan sektor untuk apartemen dan juga retail seperti mall juga membaik trendnya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida berpendapat jangka waktu insentif selama 6 bulan tersebut tidak cukup, sebab pembangunan properti dilakukan minimal 8 bulan

"Saya apresiasi pemerintah memperpanjang insentif ini, namun tidak cukup waktunya. Karena pembangunannya saja 8 bulan baru jadi. Mungkin kalau marketing bisa, tapi dalam hal realisasinya tidak bisa kalau sampai Juni," katanya. 

Untuk itu, pihaknya meminta agar stimulus ini mendapatkan relaksasi atau realisasinya minimal 8 bulan sesuai jangka waktu pembangunan properti.

Totok memproyeksikan perumahan kelas menengah dengan harga Rp500 juta hingga Rp1,5 miliar masih akan dicari konsumen pada tahun 2022. Adapun pembeli rumah menengah atas sebesar 35% merupakan kaum milenial. 

Hal ini dikarenakan jumlah lebih banyak dari milenial, dan juga keluarga baru membutuhkan rumah.

Ditambah lagi, dengan adanya kemampuan milenial dan keluarga baru untuk membeli hunian sehingga menjadikan tahun ini sebagai kesempatan yang bagus untuk investasi properti jangka panjang.

"Yang harus diperhatikan saat ini, pembeli lebih tertarik pada rumah dengan desain lebih praktis, efisien, dan rumah dengan ukuran yang tidak terlalu besar serta cenderung rumah tapak," tuturnya. 

Untuk sektor apartemen, Totok menghimbau agar saat ini penjualan difokuskan pada portofolio yang tersedia terlebih dahulu karena kondisi yang over supply

"Apartemen memang yang lebih diminati ini yang konsep Transit Oriented Development (TOD) atau dengan lokasi yang dekat dengan transportasi umum sehingga mempermudah akses penghuninya," ujarnya. 

Halaman Sebelumnya
Keuntungan bagi konsumen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper