Bisnis.com, JAKARTA — PT Indoplas Energy menjalin kerja sama pembangunan taman industri kayu energi dengan PT Inhutani III untuk menyuplai bahan baku bagi pembangkit biomassa, Senin (20/12/2021).
Kerja sama dilaksanakan antara PT Inhutani III dengan konsorium PT Indoplas Energy yakni PT Indoplas Makmur Lestari dan PT Cipta Nergi Lestari di Jakarta.
Proyek tersebut dikembangkan pada kawasan hutan produksi areal kerja IUPJHK-HTI PT Inhutani III Kalimantan Barat. Kedua pihak tersebut sepakat untuk membangun hutan tanaman industri kayu energi dan sejenisnya.
Presiden Direktur PT Indoplas Energy Bobby Gafur Umar mengatakan bahwa pengembangan energi baru terbarukan harus menjadi prioritas utama untuk menopang ketahanan energi nasional.
“Upaya-upaya pengembangan EBT harus dilakukan secara masif. Sudah sangat mendesak,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (20/12/2021).
Dia menyebut bahwa potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) cukup besar. Namun, pengembangan pembangkit listrik tersebut harus diikuti dengan ketersediaan sumber pasokan bahan bakar (feed stock).
Baca Juga
Pasalnya hal ini berkaitan dengan kelangsungan operasi pembangkit selama masa perjanjian jual beli listrik yakni sekitar 30 tahun. Sebab itu, dia menilai Inhutani III dan Indoplas dapat berperan dalam penyediaan bahan baku energi tersebut.
“PT Inhutani III mempunyai HTI yang cukup luas di wilayah kerja Kalimantan Barat,” katanya.
Direktur PT Inhutani III Hezlisyah Siregar mengatakan bahwa pengembangan kayu energi untuk pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) ini akan dimulai dari pembuatan persemaian hingga penjualan.
”Kami akan membangun HTI kayu energi dan jenis lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku, lengkap mulai dari pembuatan persemaian, pembibitan, penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan hingga penjualan,” ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan kajian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), potensi sumber daya biomassa di Indonesia diperkirakan sebanyak 49.810 MW, yang berasal dari tanaman dan limbah.
Potensi besar biomassa untuk energi saat ini dapat berupa limbah hasil perkebunan seperti kelapa sawit, kelapa dan tebu, serta limbah hasil hutan, seperti limbah gergajian dan limbah produksi kayu.
Selain itu limbah tanaman pangan dinilai juga memiliki jumlah yang besar. Akan tetapi, sebagian besar telah digunakan oleh masyarakat untuk berbagai kepentingan baik pertanian, energi maupun industri.