Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional atau PEN hanya mencapai 90,4 persen pada akhir 2021. Memasuki pekan kedua Desember 2021, realisasinya baru 69,8 persen.
Airlangga menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait perkembangan realisasi anggaran PEN. Koordinasi dilakukan karena berdasarkan perhitungannya akan terdapat sisa anggaran PEN per akhir 2021.
"Stimulus PEN tahun ini diperkirakan 90,4 persen realisasi prognosanya, yaitu Rp673,2 triliun. Memang akan ada sisa anggaran," ujar Airlangga dalam dalam konferensi pers Working Lunch: Outlook Ekonomi Indonesia 2022, Rabu (15/12/2021).
Pada 2021, pemerintah menetapkan pagu anggaran PEN senilai Rp744,77 triliun. Adapun, hingga 10 Desember 2021, realisasinya baru mencapai Rp519,69 triliun atau 69,8 persen dari pagu.
Hal tersebut berarti terdapat Rp225,08 triliun anggaran PEN yang harus direalisasikan hanya dalam sisa 21 hari pada tahun ini. Dengan perkiraan Airlangga, pemerintah hanya mampu membelanjakan Rp153,5 triliun anggaran PEN dalam sisa waktu 2021 ini.
"Tentu kami melihat bahwa pada akhir 2021 cukup optimistis dengan capaian-capaian yang kami terima. Kami berharap bisa bertransformasi lebih cepat pada 2022," ujar Airlangga.
Baca Juga
Dalam kesempatan terpisah, Sri Mulyani mengatakan pemerintah hanya memiliki sekitar tiga pekan ke depan untuk menghabiskan anggaran PEN yang masih tersisa. Padahal, kemampuan penyerapan anggaran dalam sisa waktu itu sangat menentukan momentum pemulihan ekonomi kuartal IV/2021.
"Dalam waktu tiga minggu ke depan, kita perlu untuk membelanjakan Rp220 triliun sendiri, ini suatu belanja yang luar biasa besar. Maka minggu-minggu ini kita akan lihat apakah seluruh program pemulihan ekonomi kementerian/lembaga dan daerah bisa menjalankan apa yang sudah dialokasikan," ujar Sri Mulyani dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges (BIBC), Rabu (15/12/2021).
Dari keseluruhan lima kluster anggaran PEN, hanya kluster insentif usaha yang telah mencapai realisasi 100 persen. Realisasi terendah masih berada pada kluster dukungan UMKM dan korporasi di bawah 50 persen.
Secara rinci, realisasi anggaran PEN 2021 per 10 Desember 2021 adalah sebagai berikut:
1. Anggaran kesehatan sudah terealisasi Rp143,29 triliun atau 66,7 persen dari pagu Rp214,96 triliun.
2. Anggaran perlindungan sosial sudah terealisasi Rp152,18 triliun atau 81,5 persen dari pagu Rp186,64 triliun.
3. Anggaran program prioritas sudah terealisasi Rp83,64 triliun atau 70,9 persen dari pagu Rp117,94 triliun.
4. Anggaran dukungan UMKM dan korporasi sudah terealisasi Rp77,73 triliun atau 47,9 persen dari pagu Rp162,40 triliun.
5. Anggaran insentif usaha telah terealisasi 100 persen dari pagu Rp62,83 triliun.
Sri Mulyani pun mengakui beberapa waktu belakangan para kementerian/lembaga dan daerah tengah sibuk berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan program-programnya.
Sri Mulyani juga mengungkap bahwa belanja pemerintah pusat masih tersisa Rp600 triliun, dari total alokasi Rp1.400 triliun hingga 2023.