Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan sejumlah penghargaan terbaik terhadap ruas jalan tol, tempat istirahat dan pelayanan (rest area).
Kategori penghargaan terbaik ruas Jalan Tol berdasarkan panjang jalan & Jalan Tol layang (Elevated) konstruksi di atas tanah:
- Ruas Tol kurang dari 15 Kilometer oleh Jalan Tol Makassar Seksi IV dikelola BUJT PT Jalan Tol Seksi Empat.
- Ruas Tol 16 s/d 50 Kilometer oleh Jalan Tol Pandaan - Malang dikelola BUJT PT Jasamarga Pandaan - Malang.
- Jalan Tol lebih dari 15 Kilometer oleh Jalan Tol Jakarta - Bogor - Ciawi dikelola BUJT PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
- Tol Layang (Elevated) oleh Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo dikelola BUJT PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Kategori penghargaan terbaik Tempat Istirahat & Pelayanan (Rest Area) :
- Rest Area KM 429A Jalan Tol Semarang - Solo dikelola PT Linggajati Qaireen.
- Rest Area KM 88B Jalan Tol Cipularang dikelola PT Jasamarga Related Business.
- Rest Area KM 97B Jalan Tol Cipularang dikelola PT Ingsu Jaya.
- Rest Area KM 456A & 456B Jalan Tol Semarang - Solo dikelola PT Astari Marga Sarana.
- Rest Area KM 487A & 487B Jalan Tol Semarang - Solo dikelola PT Trans Marga Jateng
Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan penilaian jalan tol berkelanjutan telah dilakukan oleh 4 tim penilai yang terdiri dari para pakar individu serta penilai dari Kementerian PUPR.
Selain itu penilaian ini juga dilakukan sebagai bagian dari usaha transformasi, inovasi, dan modernisasi di seluruh jalan tol di Indonesia.
Dia menuturkan penilaian jalan tol berkelanjutan tidak hanya dilihat dari aspek pembangunan jalan tol berkualitas, kemudian mengoperasikan, tapi juga dapat dikembangkan melalui pengelolaan limbah sampah di sepanjang jalan tol, pengelolaan lingkungan jalan tol secara umum.
Baca Juga
Kemudian masing-masing aspek tersebut dilaksanakan melalui tahapan pengembangan yang sangat bagus kedepannya.
"Konteks jalan tol berkelanjutan berfokus hampir 80 persen terletak pada pelaksanaan SPM penyelenggaraan jalan tol, kemudian 20 persen lainnya itu akan ditambah hal-hal yang bisa mendukung upaya pengendalian dampak lingkungan seperti dampak pencemaran udara, dampak emisi rumah kaca, dan dampak lainnya yang berpengaruh pada tingkat kenyamanan pengendara di jalan tol," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (7/12/2021).
Menurutnya, nantinya jalan tol dan rest area diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pengembangan wilayah di sekitarnya, salah satunya dengan mengutamakan ketersediaan ruang usaha untuk para pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di rest area.
"Ketersediaan rest area dapat meningkatkan promosi brand produk lokal kepada masyarakat sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Persentase tenan UMKM dan non UMKM yang berada di rest area jalan tol seluruh Indonesia saat ini yakni sebanyak 76 persen UMKM dan 24 persen non UMKM," katanya.
Melalui branding produk dan budaya lokal serta dilengkapi dengan peningkatan estetika lingkungan, diharapkan dalam lima tahun ke depan setiap ruas tol dan rest area memiliki karakteristik yang khas sehingga dapat difungsikan juga sebagai objek wisata lokal.
Penilaian jalan tol berkelanjutan pada 2021 dilaksanakan oleh Kementerian PUPR di 63 ruas jalan rol, dan 123 rest area yang ada di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali yang dilakukan oleh 4 tim penilai yang terdiri dari para pakar individu serta penilai dari Kementerian PUPR. Setiap ruas jalan tol dan rest area akan dinilai oleh 2 tim penilai yang berbeda.
"Kami, seluruh jajaran Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR mengucapkan selamat atas penghargaan yang didapatkan dan diharapkan dapat terus mempertahankan kualitasnya bagi masyarakat pengguna jalan tol," tuturnya.