Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menyebut biaya pembangunan Bandara YIA atau Yogyakarta International Airport menelan biaya Rp12 triliun.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan pandemi Covid-19 melanda pada saat perseroan telah melakukan pengembangan berbagai bandaranya yang berada dalam kondisi kekurangan kapasitas.
"Seperti Bandara YIA di Kulon Progo yang menghabiskan biaya pembangunan hampir Rp12 triliun," kata Faik dalam siaran pers dikutip, Senin (6/12/2021).
Dia menuturkan bandara yang telah diresmikan pada 28 Agustus 2020 tersebut hingga kini belum dapat mencapai target jumlah penumpang yang diharapkan.
Faik menambahkan dengan pergerakan penumpang yang menurun dan adanya tekanan keuangan, perseroan masih dihadapkan dengan kewajiban membayar pinjaman sebelumnya yang digunakan untuk investasi pengembangan bandara.
Adapun, bandara tersebut dibiayai melalui skema penggunaan dana internal dan berbagai sumber lain seperti kredit sindikasi perbankan serta obligasi.
Sebenarnya, Bandara YIA telah dilengkapi akses kereta api (KA) bandara. Masyarakat bisa lebih cepat menuju ke bandara dari Yogyakarta, yakni sekitar 40 menit dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi atau moda transportasi lainnya.
Sebagai informasi, pandemi Covid-19 yang mulai terjadi di Indonesia sejak Maret 2020 berdampak terhadap penurunan drastis pergerakan penumpang di 15 bandara AP I.
Sebagai gambaran, pada 2019, pergerakan penumpang di bandara Angkasa Pura I mencapai 81,5 juta penumpang. Namun ketika pandemi Covid-19 melanda pada awal 2020, pergerakan penumpang turun menjadi 32,7 juta penumpang dan pada 2021 ini diprediksi hanya mencapai 25 juta penumpang.