Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha pelayaran (main line operator/MLO) belum merasakan dampak secara langsung dari sisi operasional usai PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melakukan merger.
Direktur Senior Maersk Erry Hardianto mengatakan saat ini yang telah dirasakan oleh pengguna jasa dari integrasi Pelindo adalah dampak emosional kendati memang belum sampai ke aspek operasional. Dampak emosional tersebut, karena pelaku pelayaran sudah mengetahui rencana Pelindo usai merger.
Lewat, rencana pascamerger tersebut, dia optimistis Pelindo akan melakukan gebrakan dalam mereduksi biaya dan layanan pelabuhan.
“Dampak operasi, belum tetapi emosional sudah,” ujarnya, Kamis (2/12/2021).
Dia menilai dampak positif bakal segera dirasakan para pelaku usaha. Namun, Pelindo harus diberikan waktu untuk mematangkan rencana pascamerger dalam beberapa bulan ke depan.
Optimisme tersebut, ujarnya, karena akan terciptanya level layanan yang seragam dari yang selama ini berbeda-beda dari masing-masing Pelindo sebelum merger. Belum lagi, dengan bersatunya Pelindo tak akan ada lagi kompetisi seperti yang sebelumnya terjadi.
Semuanya pihak dalam Pelindo akan menjadi satu untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan inefisiensi pelabuhan. Dia juga menilai Pelindo juga dapat mengambil keputusan secara lebih luas yakni seluruh Indonesia ketimbang dahulu hanya berfokus pada wilayah operasinya masing-masing.
Hal senada juga disampaikan, Managing Director MSC Indonesia Dhany Novianto yang menyebut belum bisa merasakan manfaat dan dampak secara langsung dari merger Pelindo secara langsung.
“Kami memberikan kesempatan untuk Pelindo agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik,” ujarnya.