Bisnis.com, JAKARTA - Real Estat Indonesia (REI) memproyeksikan industri properti tetap tumbuh pada 2022.
Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan saat ini, pangsa pasar industri properti sebesar 70 persen merupakan kalangan milenial.
"Karena generasi ini mempunyai pendapatan yang lebih stabil, potensi generasi milenial untuk membeli properti relatif besar," ujarnya, Senin (1/11/2021).
Menurutnya, kalangan milenial memiliki kemampuan untuk memenuhi gaya hidupnya selama ini karena ditopang penghasilan yang cukup memadai. Terlebih apabila penghasilan milenial itu digabung dengan pasangannya sehingga daya beli akan jauh lebih besar lagi.
"Jadi, mestinya generasi milenial mampu mencicil rumah Rp2,5 juta sampai Rp3 juta per bulan," katanya.
Dia meyakini sektor properti akan tetap tumbuh di tahun 2022 dengan sejumlah sentimen positif yakni suksesnya program vaksinasi Covid-19.
Selain itu juga adanya kebijakan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) rumah ready stock yang diberlakukan pada Maret lalu hingga akhir tahun ini.
"REI menargetkan penjualan properti mencapai Rp500 triliun hingga akhir 2021 seiring perpanjangan kebijakan PPN DTP, jika tidak ada gelombang ketiga kasus penularan Covid-19," tuturnya.
Dia berharap pemerintah dapat memperpanjang insentif PPN DTP hingga akhir 2022. Perpanjangan kebijakan PPN DTP ini sangat bermanfaat terutama untuk mendorong penjualan properti di Indonesia. Pasalnya antusiasme masyarakat yang memanfaatkan insentif PPN untuk membeli rumah tapak sangatlah besar.
"Saya berharap ada perpanjangan insentif PPN DTP hingga akhir 2022 karena ini memang sangat membantu sektor properti," ucap Totok.