Bisnis.com, JAKARTA - Geliat Dunia usaha, terutama usaha kecil, dinilai semakin terlihat sebagai tanda dari pemulihan kegiatan perekonomian.
Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa hal tersebut bisa terlihat dari perkembangan penyaluran kredit maupun insentif perpajakan kepada dunia usaha.
"Dari keseluruhannya [stimulus dan insentif] dan yang sudah diserap, terjadi kenaikan sehingga terlihat bahwa perekonomian bergerak," kata Airlangga pada konferensi pers, Selasa (26/10/2021).
Dari sisi penyaluran kredit UMKM, Airlangga mencatat jumlah penyaluran kredit usaha per Juli 2021 sudah mencapai Rp1.032 triliun. Meski demikian, realisasi itu baru mencapai 19 persen dari total kredit.
Sementara itu, penyaluran kredit pada Juli 2021 tumbuh lebih tinggi sebesar 2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dibandingkan dengan Juli 2020.
Pada sisi insentif perpajakan, insentif yang diberikan pemerintah seperti pada PPh Pasal 22 meningkat dari Rp132 triliun pada Juli 2020 menjadi Rp387 triliun pada Juli 2021; PPh Pasal 25 meningkat dari Rp216 triliun pada Juli 2020 ke Rp481 triliun pada Juli 2021; dan PPN meningkat dari Rp132 triliun pada Juli 2020 menjadi Rp289 triliun pada Juli 2021.
Baca Juga
Selain itu, realisasi penyaluran bantuan untuk pedagang kaki lima (PKL) dan warung sudah mendekati 100 persen. Airlangga mencatat per 25 Oktober 2021 penerima bantuan tersebut sudah mencapai 706.996 penerima dan telah dikucurkan bantuan sebesar Rp848 miliar.
"Ini adalah 70 persen dari pagu anggaran. Sehingga dengan demikian serapannya baik, dan mereka bukan penerima BPUM. Jadi bantuan ini efektif sebagai jaring pengaman bagi mereka yang belum mendapatkan bantuan," kata Airlangga.
Terkait dengan anggaran PEN, realisasi hingga 22 Oktober 2021 sudah mencapai Rp433,91 triliun atau 58,3 persen, dari pagu Rp744,7 triliun. Airlangga mengatakan, tidak hanya untuk mendukung dunia usaha, PEN berguna untuk mendukung daya beli masyarakat lewat penyaluran bantuan sosial (anggaran perlindungan sosial).
Secara rinci, realisasi kluster kesehatan sudah mencapai Rp116,82 triliun atau 54,3 persen dari pagu Rp214,96 triliun; kluster perlindungan sosial sudah terealisasi Rp125,10 triliun atau 67 persen dari pagu Rp186,64 triliun; dan anggaran dukungan untuk UMKM dan korporasi hingga saat ini sudah terealisasi Rp63,20 triliun atau 38,9 persen dari pagu Rp162,40 triliun.
Selanjutnya, realisasi anggaran program prioritas sudah mencapai Rp68,07 triliun atau 57,7 persen dari pagu Rp117,94 triliun, dan realisasi anggaran insentif usaha sudah terealisasi Rp60,73 triliun atau 96,7 persen dari pagu Rp62,83 triliun.