Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menceritakan perjalanan karirnya dari sejak lulus program PhD sampai menjadi Bendahara Negara hingga saat ini.
Sri Mulyani menceritakan bahwa setelah lulus program PhD di Amerika Serikat (AS), dirinya langsung dihadapkan oleh krisis ekonomi 1997-1998.
"Habis selesai PhD, diuji ilmu yang dipelajari pasti tidak memadai karena masalah yang dihadapi dalam realita jauh lebih kompleks," cerita Menkeu, yang sebelumnya menempuh pendidikan Strata 1 (S1) di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Senin (25/10/2021).
Pada periode tersebut, Sri Mulyani menceritakan bahwa dirinya masih menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi UI. Dia juga seringkali diundang untuk membahas sejumlah kebijakan bagi Indonesia untuk menangani krisis yang melanda ekonomi dan keuangan Tanah Air pada rezim Orde Baru tersebut.
Selanjutnya, wanita yang akrab disapa Ani ini mulai masuk kabinet pemerintahan sebagai Menteri Keuangan RI pada 2005 di masa pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sri Mulyani menyebut pengalaman tersebut "eventful" untuk dirinya.
Pada saat menjadi Bendara Negara pada periode pertama, Sri Mulyani sudah menghadapi sejumlah krisis dan fenomena yang menantang, seperti peristiwa tsunami Aceh 2004 dan krisis keuangan global pada 2008.
Baca Juga
"Ada peristiwa seperti tsunami Aceh, itu kan sesuatu yang extraordinary. Lalu global financial crisis 2008-2009 yang mengguncang seluruh sektor keuangan dunia sehingga Indonesia ikut terguncang," jelasnya.
Hingga saat ini, Sri Mulyani pun masih menghadapi peristiwa yang extraordinary yaitu pandemi Covid-19. Pandemi ini menjadi tantangan baginya yang menjabat sebagai Menkeu pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau kita hidupnya adalah dalam profesi yang punya konsekuensi sangat besar bagi masyarakat, maka kita punya tanggung jawab yang lebih besar. Itu berarti kita harus benar-benar mengasah dan menjaga kepekaan kita di dalam berpikir, bersikap, dan berucap. Karena kita kita tahu ini akan mempengaruhi banyak sekali masyarakat," pungkasnya.