Bisnis.com, JAKARTA – Indonesian National Shipowner’s Association (INSA) dan Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) turut buka suara terkait terbentuknya jajaran direksi dan komisaris di Pelindo bersatu pascamerger.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan penempatan tugas pada jabatan-jabatan tertentu di lingkungan Pelindo seharusnya sudah melalui proses seleksi berdasarkan kapabilitas, rekam jejak, dan pengalaman yang bersangkutan.
Menurutnya, dibandingkan dengan era pembagian Pelindo I hingga IV yang lalu, adanya Pelindo bersatu setidaknya memberikan dampak efisiensi secara positif di lingkungan Pelindo sendiri.
“Sebagai pengguna jasa, kami hanya bisa mengharap dan menunggu dampak positif dalam pelayanan pemberian jasa, agar lebih baik dan efisien serta berdaya saing. Kan mereka [Direksi dan Komisaris] masih baru melebur. Kita kasih napas dululah ya,” ujarnya, Kamis (14/10/2021).
Sementara itu, Ketua Umum ABUPI Aulia Febrial Fatwa menilai nama-nama di semua jajaran Direksi Holding & Sub Holding tak lain merupakan para mantan direksi dari Pelindo I –IV sehingga seharusnya tidak menjadi isu besar dari sisi kapabilitas dan kemampuan bekerjanya.
Sementara untuk untuk nama-nama di semua jajaran Komisaris (Holding & Sub Holding), dia enggan berkomentar banyak karena hanya terdapat nama Agus Purnomo yang kompetensinya sudah dikenal sebagai mantan Dirjen Perhubungan laut.
Terkait merger ini, pengamat BUMN Research Group Lembaga Manajemen FEB UI Toto Pranoto mengatakan lewat merger, semua anak usaha akan dikonsolidasikan ke sejumlah subholding yang akan dibentuk.
Toto pun menegaskan perlu adanya quick wins program pascamerger dalam jangka pendek. Dia mencontohkan seperti konsolidasi di struktur biaya yang lebih ramping dan efisien sehingga angka bottom line turut meningkat.
"Kalau untuk Go Global, tinggal mencari mitra strategis lain, misal DP World untuk masuk membawa mitra international mereka masuk ke pelabuhan di Indonesia di bawah Pelindo sebagai basis/hub untuk kawasan Asia Tenggara. Jadi Pelindo bisa bersaing dgn pelabuhan Singapura dan Tanjung Pelepas Malaysia," terangnya.