Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester II/2021, Realisasi Impor Gula Mentah Industri Tembus 70 Persen

Pemerintah belum menetapkan volume impor gula mentah untuk gula kristal rafinasi (GKR) untuk 2022.
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan menyebutkan realisasi impor gula mentah untuk kebutuhan industri pada semester II/2021 telah melampaui 70 persen.

Pemerintah belum menetapkan volume impor gula mentah untuk gula kristal rafinasi (GKR) untuk 2022.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan realisasi impor saat ini telah mencapai 992.134 ton. Persetujuan impor gula mentah untuk semester II/2021 dia sebut berjumlah 1,38 juta ton.

"Realisasi sampai saat ini sudah mencapai 992.134 ton atau 71,89 persen dari persetujuan yang dikeluarkan," kata Wisnu, Jumat (8/10/2021).

Dia mengatakan persetujuan impor untuk semester II/2021 telah dikeluarkan Kemendag sejak April 2021. Total alokasi impor gula mentah untuk industri adalah 3,1 juta ton.

"Persetujuan impor gula kristal mentah bahan baku industri untuk diolah menjadi gula rafinasi semester II/2021 telah diterbitkan pada April 2021," kata dia.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan alokasi kebutuhan setahun akan langsung ditetapkan oleh pemerintah ketika neraca komoditas berlaku, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ketika alokasi impor gula mentah ditetapkan setiap semester atau kuartal.

Dengan ketentuan ini, lanjut Adhi, pelaku usaha akan memperoleh kepastian dalam pengadaan. Neraca komoditas dinilanya juga akan mempermudah perencanaan pemasukan impor, mengingat harga komoditas pangan cenderung fluktuatif dan memperlihatkan tren kenaikan yang signifikan selama pandemi.

Dia menyebutkan harga gula mentah telah bergerak dari US$12 per pon (1 pon sama dengan 0,5 kilogram) pada 2019 menjadi US$20 per pon pada 2021.

"Kalau alokasi per semester, kami kesulitan mau kontrak atau tidak. Apalagi akibat fluktuasi harga, semua cenderung naik. Dengan adanya neraca komoditas akan menjadi insentif dunia usaha untuk memenuhi kebutuhan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper