Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah mengincar investasi untuk Indonesia dari Uni Emirat Arab (UEA) melalui partisipasi di Dubai Expo 2020, yang dilaksanakan pada 1 Oktober 2021 sampai 31 Maret 2022.
Staf Ahli I Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera menyatakan, meskipun UEA belum menjadi salah satu negara penanam modal terbesar di Indonesia, otoritas investasi akan memanfaatkan partisipasi dalam Dubai Expo 2020 untuk menarik investor ke dalam negeri.
"Salah satu kesempatan kita untuk mendorong investasi ini dengan partisipasi di Dubai [Expo] ini. Kita harapkan dari kegiatan ini kita bisa mendatangkan investasi dari Uni Emirat Arab yang jauh lebih besar," tutur Heldy pada webinar Expo Dubai 2020: Etalase Indonesia di Kancah Dunia secara virtual, Kamis (7/10/2021).
Tidak hanya investasi dari UEA, lanjut Heldy, diharapkan partisipasi Indonesia pada Dubai Expo 2020 bisa mendatangkan investasi dari negara-negara lain. Acara ini mengunakan tahun 2020 karena sempat ditunda akibat pandemi ini. Acara ini diikuti oleh total 192 negara peserta.
Meskipun bukan termasuk 10 besar negara penanam modal di Indonesia, Heldy mengaku bahwa sudah ada proyek investasi yang cukup besar dari UEA dan tengah diproses kedatangannya.
Heldy mengatakan proyek investasi yang sedang ingin didatangkan dari UEA tersebut, berasal dari Dubai, dan berada pada sektor energi baru dan terbarukan (EBT), pariwisata, dan infrastruktur.
Baca Juga
"Ini kami yakini bisa mendorong peningkatan investasi dari Uni Emirat Arab secara signifikan," jelasnya.
Adapun, BKPM mencatat realisasi investasi Indonesia per semester I/2021 adalah Rp442,7 triliun atau 49,2 persen dari target Rp900 triliun. Pada 2020, realisasi investasi mencapai Rp826,3 triliun atau 101,1 persen (melebihi) dari target Rp817,2 triliun.
Untuk target di 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan target kepada BKPM untuk merealisasikan investasi sebesar Rp1.200 triliun.