Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan penurunan harga pangan menjadi pemicu penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2021.
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan IHK pada periode laporan tercatat mengalami deflasi sebesar 0,04 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Dia menjelaskan, deflasi yang terjadi pada September 2021 merupakan yang kedua kalinya pada tahun ini, setelah terjadi di Juni 2021.
“Deflasi September 2021 dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil pada deflasi 0,12 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (1/10/2021).
Dari kelompok pengeluaran tersebut, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi adalah telur ayam ras sebesar 0,07 persen, cabai rawit 0,03 persen, dan bawang merah 0,03.
Secara tahunan, tingkat inflasi pada September 2021 tercatat mencapai 1,60 persen (year-on-year/yoy). Sementara, secara tahun berjalan inflasi mencapai 0,80 persen (year-to-date/ytd).
Baca Juga
Margo mengatakan dari 90 kota IHK yang dipantau BPS, sebanyak 56 kota mengalami deflasi, sisanya 34 kota mengalami inflasi.
Deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo 0,90 persen, didorong penurunan harga komoditas cabai rawit yang memiliki andil 0,47 persen, ikan tuna 0,13 persen, dan ikan layang 0,11 persen.
Adapun, inflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang sebesar 0,6 persen, didorong oleh komoditas daging ayam ras dengan andil 0,26 persen.