Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Targetkan Implementasi IE-CEPA Awal November 2021

total ekspor Indonesia ke pasar blok dagang Eropa tersebut pada 2020 mencapai US$ 3,4 miliar dengan neraca surplus bagi Indonesia sebesar US$1,6 miliar.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan menargetkan implementasi kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Parthership (IE-CEPA) bakal efektif berlangsung pada 1 November 2021.  

Rencana itu terungkap saat Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga membuka kegiatan sosialisasi hasil-hasil perundingan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) di Cirebon, Kamis (16/9/2021). 

“Ada 23 perjanjian dagang yang sudah ditandatangani yang sudah masuk ke tahap ratifikasi dan implementasi, salah satunya IE-CEPA,” kata Jerry. 

Ihwal pakta dagang itu, Jerry mengatakan Indonesia bakal diuntungkan karena barang ekspor ke Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein bakal dikenakan tarif bea masuk 0 persen. 

“Kurang lebih 8.000 produk barang-barang kita yang sampai ke sana itu tarifnya nol persen. Itu kemudahan, efesiensi dari segi ongkos pembiayaan dan praktis buat pengusaha ini momen yang bagus,” kata dia. 

Akses pasar tersebut mencakup penghapusan 8.100 pos tarif  di Islandia yang setara dengan 99,94 persen impor negara tersebut dari Indonesia dan juga penghapusan 6.338 pos tarif produk Indonesia yang dikirim ke Norwegia.

Adapun untuk Swiss dan Liechtenstein, kedua negara akan menghapus 7.042 pos tarif untuk produk Indonesia yang setara dengan 99,65 persen nilai impor dari RI.

Diketahui, total ekspor Indonesia ke pasar blok dagang Eropa tersebut pada 2020 mencapai US$ 3,4 miliar dengan neraca surplus bagi Indonesia sebesar US$1,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper