Bisnis.com, JAKARTA - Produsen alat berat Caterpillar Inc. menghadapi kesulitan mendapatkan material akibat adanya kekurangan tenaga kerja dari pemasoknya. Hal ini memperparah bisnis industri alat berat yang tengah menghadapi kurangnya pasokan chip global.
Chief Executive Officer Caterpillar Jim Umpleby mengatakan perusahaan tengah mengalami kekurangan tenaga kerja untuk pabriknya, tetapi tidak ada yang signifikan bagi Caterpillar secara internal.
Masalah yang lebih besar adalah kekurangan tenaga kerja yang dialami oleh para pemasok industri alat berat yang berimbas pada keterlambatan pengiriman material.
"Ini lebih menjadi masalah bagi sejumlah pemasok kami yang bermasalah dengan tenaga kerja daripada yang kami alami, tetapi memang tenaga kerja sedang ketat, tidak ada keraguan soal itu,” kata Umpleby selama wawancara di Las Vegas, seperti dikutip Bloomberg pada Rabu (15/9/2021).
Setelah banyaknya pekerja yang kehilangan mata pencaharian pada tahun lalu, sejumlah industri menderita akibat kekurangan tenaga kerja setelah perekonomian kembali aktif. Hal ini menambah kendala yang memperlambat rantai pasok dan memicu kekhawatiran inflasi.
Sebuah laporan pekan lalu menunjukkan rekor tertinggi pada lowongan pekerjaan baru di AS.
Baca Juga
CEO Union Pacific Corp. mengatakan masalah kekurangan tenaga kerja akan meningkatkan kemacetan kargo pada tahun depan. Kekhawatiran tersebut menimbulkan risiko lebih lanjut dari hambatan rantai pasok setelah Caterpillar mengatakan pada April bahwa kelangkaan di industri semikonduktor dapat mengganggu pengiriman material tahun ini.
Saat ini Caterpillar tengah membuka lowongan pekerjaan secara global dengan menawarkan gaji yang kompetitif. Ketika ditanya apakah akan menaikkan gaji atau memperbesar tunjangan, Umpleby mengiyakan, tetapi tidak menjelaskan secara spesifik.
Caterpillar yang berbasis di Deerfield, Illinois akan terus mengimbangi kenaikan biaya bahan baku dengan menaikkan harga peralatannya, kata Umpleby.
Menanggapi pertanyaan tentang apakah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dari pemasok domestik, Umpleby mengatakan akan terus mengeksplorasi opsi. Namun, dia menolak berkomitmen untuk mengambil dari produsen yang berbasis di AS.