Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengajak perusahaan Jepang untuk mengikuti lelang proyek KPBU pembangunan Proving Ground di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi.
Menhub Budi Karya Sumadi menuturkan saat ini proyek tersebut tengah dalam proses pelelangan. Adapun, terdapat perusahaan asal Jepang yang mengikuti lelang tersebut.
"Pemerintah Indonesia terus berharap akan terdapat perusahaan asal Jepang lainnya sehingga kompetisi dan proses lelang dapat menghasilkan yang terbaik," kata Budi dalam siaran pers, Minggu (5/9/2021).
Upaya ini dilakukan Budi dalam agenda kunjungan kerja ke Jepang. Selain membahas kelanjutan Proving Ground BPLJSKB Bekasi, dia berharap kerja sama kedua negara, seperti kereta api Makassar–Parepare, MRT Fase 2, dan Pelabuhan Patimban dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.
Sebelumnya, Kemenhub akan membuat fasilitas pengujian kendaraan bermotor yang lebih lengkap dari yang sudah ada di BPLJSKB saat ini dan juga berstandar internasional. Melalui pembangunan proving ground, Balai pengujian kendaraan di Bekasi ini nantinya akan menjadi tempat pengujian kendaraan bermotor berstandar internasional yang terbesar di Asean.
Pembangunan proving ground ini akan semakin melengkapi fasilitas yang sudah ada di Balai Pengujian di antaranya fasilitas Uji Pengereman, Tes Speedometer, Uji Kebisingan, Uji Kemudi, Uji Kecelakaan, Uji Stabilitas, Kendaraan Bertenaga Listrik, dan Emisi CO2.
Baca Juga
Selain itu, lanjutnya, fasilitas pengujian proving ground nantinya akan dibangun mirip dengan kondisi jalan sebenarnya. Yaitu mulai dari jalan rusak, jalan berlumpur, jalan tergenang air, high speed test track, cross wind test, dust tunnel, skid pad, uji tabrak, dan sebagainya.
Pembangun fasilitas uji kendaraan ini akan dilakukan melalui skema pendanaan kreatif non APBN melalui KPBU. Ditargetkan proses lelangnya akan dilakukan pada tahun ini dan diharapkan sudah bisa beroperasi pada 2024.
Sejumlah keuntungan bagi Indonesia dengan dibangunnya proving ground ini di antaranya yaitu dapat meningkatkan daya saing pengujian kendaraan bermotor Indonesia dengan negara-negara Asean, sehingga dapat mendorong minat investasi asing untuk membangun industri otomotifnya di Indonesia.