Bisnis.com, JAKARTA - SiCepat Ekspres berkolaborasi dengan Amazon and PT Amazon Web Services (AWS) Indonesia mengirimkan 2.380 paket sembako untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Chief Executive Officer SiCepat Ekspres The Kim Hai mengatakan sebanyak 1.176 paket sembako didistribusikan untuk pasien isolasi mandiri (isoman) di wilayah DKI Jakarta, 500 paket untuk Yayasan Usaha Mulia di Cipanas, dan 704 paket untuk warga Kelurahan Margakaya Kab. Karawang.
"Pendistribusian paket sembako dari Amazon dan AWS Indonesia ini dibantu oleh SiCepat Ekspres pada periode 4-9 Agustus 2021. Semoga kolaborasi ini dapat menghasilkan sinergi yang baik dan membawa dampak positif bagi penanggulangan Covid-19 di Indonesia, khususnya membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya di masa pandemi," ujarnya dalam siaran pers, Senin (30/8/2021).
Sementara itu Country Leader PT Amazon Web Service Indonesia Gunawan Susanto menyampaikan bahwa paket sembako yang dibagikan berisi beras, susu, kornet, minyak goreng dan kacang hijau ke rumah tangga berpenghasilan rendah yang terdampak pandemi Covid-19 di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
"SiCepat Ekspres sebagai perusahaan jasa pengiriman membantu kami untuk mendistribusikan bantuan ini ke masyarakat dengan memberikan gratis ongkos kirim," sebutnya.
Sebagai informasi, sejak 2020 SiCepat Peduli telah melakukan kegiatan CSR yang fokus pada sektor sosial, pendidikan, kesehatan, penanggulangan bencana dan pandemi Covid-19.
Baca Juga
Melalui program ini, SiCepat Ekspres berharap dapat menjalin kolaborasi dan sinergi positif dalam memberikan kontribusi yang nyata dan manfaat bagi masyarakat.
Sebelumnya SiCepat Ekspres juga menjalin kerja sama dengan Yayasan Taman Baca Inovator (TBI) lewat program ‘Jelajah Buku Nusantara’ untuk mengirimkan 1.650 buku bacaan untuk anak-anak kurang mampu senilai hingga Rp50 juta secara gratis.
Chief Executive Officer SiCepat Ekspres The Kim Hai mengatakan bahwa gratis ongkos kirim akan diterapkan untuk pengiriman buku bacaan ke beberapa taman baca milik TBI yang tersebar di wilayah Kalimantan, NTT, NTB, hingga Papua pada periode Juni – Agustus 2021