Bisnis.com, JAKARTA- SiCepat Ekspres memperkirakan bisnis pengiriman atau logistik pada tahun ini masih prospektif seiring dengan inovasi pengiriman yang berfokus pada produk layanan, infrastruktur dan teknologi terintegrasi untuk memberikan kemudahan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Chief Marketing & Corporate Communications Officer SiCepat Ekspres menjelaskan dalam pertumbuhan bisnisnya selama 10 tahun ini, perusahaan telah menggenjot strategi untuk memperluas layanan pasar dengan layanan pick up serta adanya aplikasi SiCepat Superapp.
“Fokus SiCepat Ekspres adalah konsisten memberikan dukungan kepada pelaku UMKM untuk bertransformasi dan berakselerasi ke ekosistem digital,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (2/2/2024).
Di samping itu, Wiwin juga menyebutkan dalam pertumbuhan bisnisnya, SiCepat juga melakukan kolaborasi dan sinergi positif bersama pemerintah dan pihak swasta lainnya.
Salah satu kolaborasi bersama pemerintah yang menjadi pencapaian berharga bagi perusahaan adalah kerja sama pengiriman dalam program Telemedisin bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di masa pandemi Covid-19 sejak Juli 2021 lalu.
Hingga saat ini, tercatat lebih dari 580.000 paket telemedisin telah dikirimkan kepada para pasien isolasi mandiri Covid-19 melalui layanan pengiriman SiCepat.
Baca Juga
Sementara itu, Sedayu Pusponegoro Chief Commercial Officer SiCepat Ekspres menjelaskan di sektor logistik digital ekonomi, baik penetrasi pasar maupun pertumbuhan dan platform e-commerce masih akan cukup tinggi.
Dia memprediksikan pertumbuhan bisnis logistik secara keseluruhan sesuai dengan beberapa lembaga riset sebelumnya diperkirakan masih akan on track berkisar 8%. Khusus untuk pelaku logistik khususnya last mile delivery yang fokus pada segmen ekonomi digital seperti SiCepat diperkirakan masih akan bisa bertumbuh di atas 10% pada 2024.
Sedayu mengatakan, faktor utama yang akan berpengaruh terhadap bisnis logistik tahun ini adalah stabilitas politik dan ekonomi pasca Pemilu 2024. Pasalnya kondisi tersebut akan banyak berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan daya beli masyarakat dan juga iklim investasi.
Lebih lanjut, di sektor digital ekonomi, pertumbuhan dari platform perdagangan digital yang semakin menarik seperti Shopee, Tokopedia dan Tiktok juga diharapkan bisa menunjang pertumbuhan perusahaan.
Sedayu mengakui, hingga saat ini transaksi pengiriman yang terjadi melalui platform e-commerce masih memberikan kontribusi terbesar bagi mayoritas pelaku bisnis pengiriman, termasuk SiCepat Ekspres. Namun pihaknya enggan membuka volume angka pengirimannya.
Selain itu segmen pasar logistik lainnya seperti social commerce, B2B Corporate, B2G Government dan ritel juga akan semakin meningkat seiring dengan makin meningkatnya aktivitas distribusi secara offline.