Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Pastikan Kejar Obligor BLBI hingga Garis Keturunannya

Pembayaran pokoknya utang BLBI saja merupakan tanggungan yang luar biasa. Itu sebabnya, Sri Mulyani memastikan dana yang mencapai Rp110 triliun ini harus segera dilunasi oleh debitur maupun obligor.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dalam layar) memberikan pemaparan dalam webinar  Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dalam layar) memberikan pemaparan dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemerintah telah menanggung utang pokok dan bunga atas bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Dia memastikan akan mengejar para obligor ataupun debitur hingga keturunannya.

“Kita pahami 22 tahun yang lalu yaitu 1997, 1998, dan 1999 terjadi krisis keuangan di Indonesia. Krisis tersebut mengenai perbankan menyebabkan bank-bank mengalami kesulitan,” katanya pada konferensi pers virtual, Jumat (27/8/2021).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa peristiwa tersebut membuat pemerintah harus melakukan penjaminan kepada seluruh perbankan di Indonesia. Maka, BI melakukan bantuan likuiditas untuk bank yang mengalami kesulitan.

“Nah, bantuan itu dibiayai dalam bentuk surat utang negara yang diterbitkan oleh pemerintah yang sampai sekarang masih dipegang oleh BI,” jelasnya.

Pembayaran pokoknya saja, tambah Sri Mulyani, merupakan tanggungan yang luar biasa. Itu sebabnya, dana yang mencapai Rp110 triliun ini harus segera dilunasi oleh debitur maupun obligor.

Harapannya, mereka segera memenuhi panggilan untuk menyelesaikan tanggungan yang sudah lebih dari dua dekade ini. Sri berjanji akan menghubungi para debitur dan obligor termasuk hingga keturunannya.

“Karena barangkali usahanya sudah diteruskan oleh keturuannya. Jadi kita akan bernegosiasi dan berhubungan dengan mereka untuk mendapatkan kembali hak negara,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper