Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani sebut Defisit APBN Bakal Capai 5,82 Persen di Akhir 2021

Defisit APBN pada 2021 diperkirakan mencapai Rp961,5 triliun, lebih rendah Rp44,9 triliun dari target APBN sebesar Rp1.006,4 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan defisit APBN akan mencapai 5,82 persen dari produk domestik bruto (PDB) hingga akhir 2021.

Secara nominal, defisit APBN pada 2021 diperkirakan mencapai Rp961,5 triliun, lebih rendah Rp44,9 triliun dari target APBN sebesar Rp1.006,4 triliun.

“Kalau dari sisi persentase terhadap PDB [defisit mencapai] 5,82 persen, ini karena PDB kita pertumbuhannya dibawah asumsi dari 5 persen hanya jadi 3,7 hingga 4,5 persen [di 2021], sehingga nominalnya lebih kecil, tapi persentase terhadap PDB lebih besar yaitu 5,8 persen,” katanya saat rapat bersama dengan Komisi XI DPR RI, Senin (23/8/2021).

Sri Mulyani menjelaskan, pendapatan negara di perkirakan mencapai Rp1.735 ,7 triliun atau 99,5 persen dari target APBN 2021 sebesar Rp1.743,6 triliun.

“Secara total hampir memenuhi target APBN meski secara komposisi berbeda,” jelasnya.

Dia mengatakan, penerimaan pajak diperkirakan mencapai Rp92,9 persen dari target atau lebih rendah Rp87,1 triliun. Namun demikian, penerimaan pajak masih tumbuh 6,6 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Di sisi lain, kepabeanan dan cukai diperkirakan tumbuh 108,6 persen dari target APBN 2021 atau lebih tinggi Rp18,4 triliun, tumbuh 9,5 persen secara tahunan.

Sementara, Sri Mulyani memperkirakan belanja negara akan mencapai Rp2.697 triliun, atau mencapai 98,1 persen dari target APBN 2021.

“Ini sangat tinggi, biasanya [target belanja negara] tidak tercapai, tahun lalu hanya 92 persen,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper