Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca-alih Kelola, Pertamina Bor Sumur Keenam di Blok Rokan

Saat ini PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengoperasikan 10 rig yang akan bertambah secara bertahap menjadi 16 rig hingga Oktober 2021 di Blok Rokan
Fasilitas produksi Blok Rokan yang telah alihkelola oleh PT Pertamina (Persero) dari PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau. /SKK Migas
Fasilitas produksi Blok Rokan yang telah alihkelola oleh PT Pertamina (Persero) dari PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau. /SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Rokan mengebor sumur keenam yakni sumur Duri #3R-52B dengan menggunakan rig ACS-19 guna menjaga tingkat produksi di wilayah kerja Blok Rokan pasca-alih kelola.

Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan sepekan setelah mengelola Blok Rokan atau satu hari menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, pengeboran tersebut dilakukan.

"Saya melihat langsung pekerjaan yang dilakukan di lapangan. Semua bekerja keras mulai dari masa transisi hingga pasca alih kelola ini. Ada pekerjaan persiapan rig yang biasanya selesai dalam enam hari, bisa selesai dalam tiga hari," ujar Jaffee dalam keterangan resminya yang dikutip pada Selasa (17/8/2021).

Sebelumnya, sejak 09 Agustus 2021 PHR telah melakukan tajak sebanyak lima sumur, yaitu pada 10 Agustus Sumur Bangko-344 P03reg5 menggunakan Rig BN-18, 11 Agustus sumur Duri P_3R33E menggunakan Rig ACS-19, 13 Agustus sumur Duri 3K-49C menggunakan Rig APS-3511, dan dua sumur pada tanggal 15 Agustus yaitu sumur Duri 8M-75B menggunakan Rig ACS-20 dan sumur Bekasap #161 - BK21_P01 menggunakan Rig PDSI 52.2.
 
Selanjutnya, sebanyak 25 lokasi berstatus siap untuk dibor atau dikenal dengan istilah Ready for Drilling (RFD). PHR menargetkan pengeboran 161 sumur baru hingga akhir tahun ini. Target dan kerja keras PHR merupakan bagian dari upaya pencapaian target produksi minyak yang dicanangkan pemerintah pusat, yakni 1 juta BOPD (Barrel Oil Per Day) pada 2030 mendatang.

"PHR berkomitmen untuk mendukung pencapaian target pemerintah pusat tersebut. Prioritas utama PHR saat ini adalah pengeboran. Kami akan berusaha habis-habisan untuk mencapai target tersebut," tegas Jaffee.

Saat ini PHR mengoperasikan 10 rig yang akan bertambah secara bertahap menjadi 16 rig hingga Oktober 2021. Untuk menjalankan program pengeboran yang selamat, andal, dan efisien, PHR memfokuskan pada tiga hal, yakni penerapan program keselamatan (safety) secara konsisten, pengalihfungsian dua rig workover (350 HP) menjadi rig pengeboran (drilling rig), dan pencapaian kinerja unggul dan efisien melalui program Lean Sigma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper