Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah hanya mengucurkan dana untuk mengakomodasi Proyek MRT Fase 2A pada 2022 senilai Rp1,9 triliun.
Berdasarkan buku nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2022, alokasi senilai Rp1,919 triliun tersebut turun sebesar 40,2 persen jika dibandingkan dengan alokasinya pada 2021 senilai Rp3,2 triliun.
Nilai alokasi tersebut disesuaikan dengan aktivitas dan progres pembangunan yang diperkirakan akan bergeser pada 2023.
"Penurunan alokasi disebabkan perkiraan pergeseran kegiatan konstruksi dari semula dilaksanakan pada 2022 ke tahun 2023," bunyi nota keuangan outlook RAPBN 2022 yang dikutip, Senin (16/8/2021).
Karena itu, pagu alokasi juga akan disesuaikan dengan pergeseran dimaksud pada 2023.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar nenjelaskan pekerjaan konstruksi MRT Jakarta Fase 2A Paket Kontrak 201 (CP201) Bundaran HI – Harmoni dengan cakupan pekerjaan konstruksi Stasiun Monas dan Stasiun Thamrin hingga saat ini masih terus dilakukan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda).
Dalam pekan-pekan depan, perusahaan akan melakukan pekerjaan konstruksi meliputi jet grout, pembangunan diaphragm wall, dan pemasangan king post pada Stasiun Thamrin.
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mendukung pekerjaan konstruksi inidan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas, PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama Shimizu- Adhi Karya Joint Venture (SAJV) selaku kontraktor pelaksana juga melakukan rekayasa lalu lintas yang diberlakukan mulai 15 – 31 Agustus 2021.
Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A (Bundaran HI-Kota Tua) ini akan melewati sejumlah cagar budaya di antaranya Gedung Sarinah, Museum Bank Indonesia, Gedung Chandranaya, Pantjoran Tea House, Museum Bank Mandiri, Tugu Jam Thamrin, dan Stasiun Jakarta Kota (BEOS).
Konstruksi CP203 ini akan mengusung desain dengan konsep Sunken Entrance, yaitu tinggi msuk yang lebih rendah dari entrance pada umumnya dengan tujuan untuk menjaga visual bangunan cagar budaya.
William juga menjelaskan pembangunan MRT Fase 2A, Bundaran HI - Kota Tua, akan memberikan perhatian terhadap perlindungan situs cagar budaya sekaligus mendukung revitalisasi kawasan-kawasan yang mempunyai nilai historis dan budaya yang tinggi di sepanjang jalur dalam konteks regenerasi kota (urban regeneration).
Sejalan dengan pembangunan konstruksi 2A, MRT Jakarta juga akan mendorong pengembangan Kawasan Berorientasi Transit (TOD) di kawasan Thamrin, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan Kota melalui kemitraan dan kolaborasi dengan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan.