Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang HUT RI Ke-76, Utang Luar Negeri Kuartal II/2021 Turun Tipis Jadi Rp5.977 Triliun

Posisi tersebut turun tipis 0,1 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) dibandingkan dengan posisi ULN pada kuartal I/2021 sebesar US$415,3 miliar.
Kantor Bank Indonesia di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi
Kantor Bank Indonesia di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) pada kuartal II/2021 mencapai US$415,1 miliar.

Posisi tersebut turun tipis 0,1 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) dibandingkan dengan posisi ULN pada kuartal I/2021 sebesar US$415,3 miliar.

“Secara tahunan, pertumbuhan ULN triwulan II 2021 juga melambat, dari 7,2 persen [year-on-year/yoy] pada triwulan sebelumnya menjadi 1,9 persen yoy,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui siaran pers, Senin (16/8/2021).

Perlambatan peningkatan utang pada kuartal II/2021 sejalan dengan rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang menurun menjadi 37,5 persen, dari 39 persen pada kuartal sebelumnya sebesar.

Erwin menyampaikan, kondisi tersebut didorong oleh perlambatan pertumbuhan ULN pemerintah dan kontraksi ULN swasta.

Posisi ULN pemerintah pada kuartal II/2021 mencapai US$205miliar atau tumbuh 4,3 persen yoy, lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal I/2021 sebesar 12,6 persen yoy.

“Perkembangan ini disebabkan oleh penurunan posisi pinjaman luar negeri seiring dengan pelunasan atas pinjaman yang jatuh tempo selama triwulan II 2021,” jelas Erwin.

Sementara itu, ULN swasta tercatat mengalami kontraksi sebesar 0,5 persen yoy pada kuartal II/2021, setelah pada kuartal I/2021 tumbuh positif sebesar 2,6 persen yoy.

Hal ini disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan sebesar 6,8 persen yoy, lebih dalam dari kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 6,7 persen yoy.

Erwin menambahkan, ULN Indonesia pada kuartal II/2021 tetap terkendali. Struktur ULN pun tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,4 persen dari total ULN. 

“Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” tutur Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper