Bisnis.com, JAKARTA — Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi berharap Indonesia Japan Business Network (IJB Net) bisa menjadi motor penggerak hubungan kemitraan kedua negara, baik di bidang investasi, perdagangan, maupun inovasi yang terus terjadi dalam dunia bisnis.
Dia menilai, inovasi menjadi kunci dalam memulihkan perekonomian serta hubungan kemitraan bagi Jepang dan Indonesia setelah ekonomi kedua negara sama-sama terpukul oleh pandemi. Terutama, dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi digital serta energi rendah karbon yang kian diminati.
"Covid-19 menunda sejumlah keputusan investasi perusahaan asal Jepang di Indonesia. Pandemi juga memengaruhi hubungan dagang kedua negara. Namun, tanda-tanda pemulihan mulai terlihat di Indonesia. Meski ada varian delta, prospek pertumbuhan Indonesia tahun ini akan terus positif," ujar Kanasugi dalam acara peringatan 3 tahun berdirinya IJB Net, Selasa (10/8/2021).
Dia menambahkan, kolaborasi kedua negara sangat diperlukan untuk mendorong inovasi tersebut. Adapun, jaringan industri akademi yang dibangun oleh kedua negara melalui IJB.Net diyakini akan menjembatani bisnis perkembangan hubungan kemitraan antara Indonesia dan Jepang.
"Jejaring SDM seperti IJB.Net diharapkan bisa diteruskan ke generasi muda, di mana lebih dari 700 ribu pelajar Jepang di Indonesia dan ratusan ribu pelajar Indonesia di Jepang. Apalagi, Jepang dan Indonesia tidak hanya mitra di urusan ekonomi," ujarnya.
Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi menambahkan Jepang merupakan salah satu mitra strategi Indonesia yang tercermin dari kerja sama bisnis dan sejumlah bidang lain kedua negara selama puluhan tahun.
Baca Juga
Sekadar informasi, menurut informasi Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, perdagangan Indonesia-Jepang pada 2020 mencapai US$24,3 miliar. Pada 2018, Jepang konsisten sebagai peringkat 3 tujuan utama ekspor RI.
Dari segi investasi, selama semesteri I/2021 penanaman modal Jepang di Indonesia mencapai US$12,9 miliar. Sejauh ini, Jepang merupakan negara terbesar yang menanamkan modal di Tanah Air.
"Output industri Jepang sudah jauh meningkat dan produksi di Indonesia juga tumbuh. Demikian juga dari sisi perdagangan kedua negara. Saya yakin inilah kesempatan bagi pengusaha dua negara untuk memulai kegiatan lebih lanjut dalam mengembangkan bisnis," ujar Heri.
Jejaring kemitraan akademisi antara Negeri Sakura dan Tanah Air yang sudah terjalin selama 3 tahun tersebut diyakini mampu menjembatani hubungan kemitraan Indonesia-Jepang yang terdampak akibat pandemi, seiring dengan munculnya tanda-tanda pemulihan ekonomi yang dinilai oleh Kanasugi mulai terlihat.
Adapun jejaring kemitraan akademisi antara Negeri Sakura dan Tanah Air telah terjalin selama 3 tahun. Hal tersebut diyakini mampu menjembatani hubungan kemitraan Indonesia-Jepang yang terdampak akibat pandemi, seiring dengan munculnya tanda-tanda pemulihan ekonomi yang dinilai oleh Kanasugi mulai terlihat.