Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Bidik Indeks Inklusi Keuangan RI 90 Persen pada 2024

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat indeks inklusi keuangan nasional 2019 mencapai 76,19 persen dengan tingkat literasi keuangan sebesar 38,03 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dalam layar) memberikan pemaparan dalam webinar  Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (dalam layar) memberikan pemaparan dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2021: Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Stimulus, Relaksasi dan Vaksinasi di Jakarta, Rabu (7/7/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menargetkan tingkat inklusi keuangan Indonesia naik hingga 90 persen pada 2024.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat indeks inklusi keuangan nasional 2019 mencapai 76,19 persen dengan tingkat literasi keuangan sebesar 38,03 persen.

Menurutnya, apabila masyarakat Indonesia makin paham, mereka bisa menentukan dan juga menjaga kesejahteraan maupun aset yang mereka miliki.

“Mereka tidak mudah diiming-imingi oleh instrumen-instrumen yang kelihatannya sangat menarik, meyakinkan, tetapi sebetulnya berbahaya, dan kemudian bahkan kehilangan seluruh uang mereka,” katanya dikutip dari situs Kementerian Keuangan, Selasa (3/8/2021).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa peningkatan literasi keuangan di masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan sistem keuangan yang inklusif.

Inklusi keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui distribusi pendapatan yang lebih merata, penurunan kemiskinan, dan stabilitas sektor keuangan.

“Kita semuanya berupaya bersama-sama meningkatkan literasi keuangan, baik melalui platform digital melalui konferensi video seperti ini, maupun berbagai program-program lainnya,” jelasnya.

Pemerintah, tambah Sri Mulyani, terus berupaya mengembangkan instrumen inovatif lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi di pasar keuangan.

Partisipasi masyarakat dalam berinvestasi dapat mendorong kemandirian bangsa untuk pembiayaan pembangunan di Indonesia dan menjadi penunjang stabilitas sektor keuangan yang lebih kuat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper