Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I melaporkan bahwa progres perluasan terminal penumpang dan fasilitas penunjang Bandara Sam Ratulangi Manado telah mencapai 92 persen.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan pengembangan Bandara Sam Ratulangi Manado dilakukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Sulawesi Utara, khususnya Likupang sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas.
Walaupun saat ini kondisi industri pariwisata cukup terpukul dengan adanya pandemi Covid-19 yang menyebar luas di hampir seluruh penjuru dunia dan menurunkan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan, Faik yakin dalam jangka panjang potensi pertumbuhan industri pariwisata cukup tinggi.
“Hingga 22 Juli 2021, progresnya telah mencapai 92 persen. Bandara Sam Ratulangi Manado adalah salah satu dari 4 bandara yang ditargetkan selesai pengembangannya pada tahun 2021 ini,” ujarnya, Minggu (1/8/2021).
Adapun, tiga bandara lainnya yang juga ditargetkan rampung pada tahun ini di antaranya yaitu Terminal 1 Bandara Juanda Surabaya, Bandara Lombok Praya, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
Desain terminal Bandara Sam Ratulangi Manado mengkombinasikan konsep tradisional dan modern. Sentuhan tradisional berupa motif batik Tarawesan Pareday yang tercipta dalam bentuk geometris yang menyerupai sebuah perulangan garis sebagai representasi sebuah simbol gelombang kehidupan manusia yang hadir dari dua arah, yaitu arah atas dan bawah. Sisi modern akan tampak pada fasilitas-fasilitas terminal yang berstandar internasional.
Secara statistik, Bandara Sam Ratulangi Manado merupakan gerbang internasional di bagian utara Indonesia. Sebelum pandemi merebak, banyak penerbangan internasional dari dan menuju beberapa kota di China, seperti Guiyang, Hangzhou, Shanghai, Shenzen, Makau, Chengdu, Chonhqing, dan lainnya.
Berdasarkan data Kantor Imigrasi TPI I Manado, sepanjang 2019 tercatat sebanyak 116.144 turis Cina masuk ke Sulawesi Utara melalui Bandara Sam Ratulangi Manado atau meningkat 8,5 persen dibandingkan dengn pada 2018.
Pengembangan bandara ini memperluas terminal penumpang menjadi 57.296 meter persegi dari 26.481 meter persegi. Perluasan terminal ini membuat Bandara Sam Ratulangi Manado mampu menampung hingga 5,7 juta penumpang per tahun dibanding sebelumnya yang hanya 2,6 juta per tahun.
Sebagai informasi, pada 2019 Bandara Sam Ratulangi Manado telah melayani 2,2 juta penumpang, dengan 22,7 ribu pergerakan pesawat, serta 13,601 juta kargo. Sedangkan pada 2020, trafik penumpang Bandara Manado sebanyak 938.705 penumpang, trafik pesawat sebesar 12.435 pesawat, dan trafik kargo sebesar 15,25 juta kg.
Rencananya, Bandara Sam Ratulangi Manado juga dilengkapi dengan fasilitas modern mulai dari penambahan fix bridge yang semula 3 unit menjadi 5 unit. Konter check-in dari 30 unit menjadi 45 unit. Area parkir yang semula dapat menampung 350 kendaraan roda empat nantinya dapat menampung hingga 650 kendaraan. Untuk roda dua yang semula dapat menampung 734 unit menjadi 760 unit.