Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina (Persero) mengaku tengah mencari mitra yang akan digandeng untuk menggarap wilayah kerja Rokan pada masa alih kelola pada 9 Agustus 2021.
Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee A. Suardin mengatakan bahwa fokus utama Pertamina di Blok Rokan adalah untuk menggali seluruh potensi yang ada. Mengingat kapasitas Blok Rokan sebagai blok migas dengan produksi terbesar kedua di Indonesia, sehingga dibutuhkan mitra yang sejalan dengan tujuan tersebut.
“Kriteria yang umum, tentu yang satu visi development, yang punya kompetensi dan funding karena blok ini akan develop semua potensi yang bisa di-develop. Misalnya Telisa tadi berapa dananya, mau kimia EOR berapa biayanya, itu mungkin yang beberapa kriteria lain,” katanya dalam webinar yang digelar pada Kamis (22/7/2021).
Jaffee menjelaskan, dengan organisasi yang berjalan di tubuh Pertamina saat ini, maka proses penentuan mitra bakal sepenuhnya diputuskan oleh PT Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding hulu Pertamina.
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa Pertamina tetap akan menjadi pengendali mayoritas di Blok Rokan dan memberikan kesempatan untuk keterlibatan pemerintah daerah setempat.
“Porsi saham yang dimitrakan sudah guidance, Pertamina mayoritas, lalu ada 10 persen daerah, sisanya yang akan didivestasikan,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan bahwa pemilihan mitra di Blok Rokan bakal seluruhnya menjadi urusan bisnis Pertamina. Namun, mitra itu nantinya akan dikaji lebih lanjut sebelum diputuskan oleh pemerintah.
Fatar menuturkan, pihaknya akan meninjau kemampuan teknis sampai dengan kemampuan finansial calon mitra yang diajukan oleh Pertamina, sebelum nantinya disampaikan ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
“Sampai sekarang kami belum diberi tahu, cuma kandidat-kandidat saja. Kalau kami masuk ke situ, kami intervensi, tidak boleh, itu urusan Pertamina,” jelasnya.