Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data perkembangan ekspor dan impor Indonesia Juni 2021.
Selain data neraca perdagangan ini, BPS akan mengumumkan tiga data penting lainnya, yakni perkembangan upah pekerja atau buruh Juni 2021, profil kemiskinan Indonesia Maret 2021 dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia Maret 2021.
Angka-angka ini akan dirilis langsung oleh Kepala BPS Margo Yuwono secara live streaming di YouTube BPS. Bahan rilis akan diunggah di situs BPS setelah rilis selesai.
Adapun, sejumlah ekonom memperkirakan neraca perdagangan pada bulan Juni ini masih diwarnai surplus, kendati nilainya menurun dari surplus sebelumnya.
Kepala Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana memprediksi neraca dagang pada Juni 2021 akan mencetak surplus sebesar US$2,42 miliar.
Kinerja ekspor diperkirakan tumbuh sebesar 44,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei 2021 yang mencapai 61,9 Mei 2021.
Baca Juga
Secara bulanan, ekspor diperkirakan tumbuh 2,2 persen (month-to-month/mtm).
Menurutnya, pertumbuhan yang melambat tersebut dipengaruhi oleh penurunan aktivitas manufaktur dan penjualan eceran di China, negara mitra dagang utama Indonesia.
“Selain itu, penurunan harga CPO pada 21 Juni disebabkan oleh pasokan yang melimpah di tengah kondisi cuaca yang mendukung,” katanya kepada Bisnis, Rabu (14/7/2021).