Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pastikan Keamanan Data, Induk TikTok Telah Menghadap Regulator China

Regulator China tidak pernah meminta penundaan untuk kemungkinan penawaran saham perdana ByteDance, tetapi mereka khawatir tentang kepatuhan keamanan data oleh aplikasinya di negara tersebut.
Logo TikTok ditampilkan di TikTok Creator's Lab 2019 yang digelar Bytedance Ltd. di Tokyo, Jepang, Sabtu (16/2/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada
Logo TikTok ditampilkan di TikTok Creator's Lab 2019 yang digelar Bytedance Ltd. di Tokyo, Jepang, Sabtu (16/2/2019)./Bloomberg-Shiho Fukada

Bisnis.com, JAKARTA – ByteDance Ltd, induk aplikasi TikTok berupaya memenuhi persyaratan keamanan data setelah pertemuan dengan pejabat pemerintah Beijing untuk membahas masalah tersebut pada awal tahun ini.

ByteDance dikabarkan telah melakukan persiapan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sejak April 2021.

Pertimbangan ByteDance mengenai go public telah berubah-ubah bahkan sebelum IPO Didi Global Inc. di bursa New York, AS mendapat tekanan dari pemerintah China.

“ByteDance melakukan proses IPO potensial dengan pendekatan hati-hati,” kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut kepada Bloomberg, Senin (12/7/2021).

ByteDance bertemu secara teratur dengan regulator Beijing tentang berbagai masalah, termasuk keamanan data, dan diskusi yang dilakukan pada Maret lalu adalah bagian dari proses yang sedang berlangsung itu, menurut sumber Bloomberg. Adapun, pendiri ByteDance Zhang Yiming dikabarkan tidak menghadiri pertemuan pada Maret tersebut.

Seperti diketahui, perusahaan China yang ingin meningkatkan modal di pasar luar negeri sekarang menghadapi pengawasan yang lebih ketat. Hal ini terjadi setelah China pada Sabtu (9/7/2021) mengusulkan undang-undang baru yang akan mengharuskan hampir semua perusahaan yang bakal IPO di luar China untuk menjalani tinjauan keamanan siber.

Didi Global Inc. sebelumnya telah berupaya untuk terdafar di bursa New York pada Juni, meskipun Bloomberg News melaporkan regulator memintanya sejak tiga bulan lalu untuk menunda IPO.

Pihak berwenang China sejak itu memulai penyelidikan keamanan siber ke perusahaan dan menghapus layanan Didi dari toko aplikasi China.

The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan pertemuan Maret dengan regulator menegaskan bahwa ByteDance serius untuk mendaftarkan perusahaan di luar negeri awal tahun ini setelah pejabat China mengatakan kepada perusahaan untuk mengatasi risiko keamanan data.

Regulator tidak pernah meminta penundaan untuk kemungkinan penawaran saham ByteDance, tetapi mereka khawatir tentang kepatuhan keamanan data oleh aplikasinya di negara tersebut, menurut laporan itu.

Perdagangan saham ByteDance di private market tetap stabil di sekitar US$330 miliar selama sebulan terakhir, menurut seseorang yang memiliki informasi langsung, meskipun harga yang diminta untuk saham tersebut lebih tinggi.

ByteDance telah mempertimbangkan rencana untuk mengumpulkan setidaknya beberapa miliar dolar dari daftar aset China pada April lalu. Ketika itu, perusahaan memilih antara Hong Kong dan AS sebagai tempat IPO. Perusahaan pada bulan Maret mempekerjakan Shou Zi Chew dari Xiaomi Corp. sebagai direktur keuangan, memicu spekulasi bahwa IPO sudah dekat.

Namun, Ketika itu ByteDance sempat mengeluarkan pernyataan belum memenuhi persyaratan untuk go public.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper