Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi MCTN Diharapkan Mampu Atasi Persoalan Listrik di Blok Rokan

PLN harus bisa menjamin keandalan pasokan listrik dan uap bagi Blok Rokan selama proses transisi 3 tahun ke depan. Jika sampai ada kendala, maka bisa dipastikan produksi minyak di Blok Rokan akan mengalami penurunan.
Fasilitas produksi Blok Rokan, Minas, Riau/Dok: SKK Migas
Fasilitas produksi Blok Rokan, Minas, Riau/Dok: SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA—Akuisisi pembangkit listrik milik PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) oleh PT PLN (Persero) diharapkan dapat menyelesaikan persoalan kebutuhan listrik di Blok Rokan pada masa alih kelola oleh PT Pertamina (Persero).

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan bahwa proses penandatanganan perjanjian jual beli (sales and purchase agreement/SPA) saham antara PLN dengan MCTN merupakan langkah baru dalam proses transisi Blok Rokan.

Menurutnya, proses signing SPA tersebut diharapkan mampu mengatasi permasalahan pasokan listrik dan uap untuk Blok Rokan.

Dalam proses akuisisi itu PLN akan memegang penuh operasional MCTN untuk memasok listrik dan uap di Blok Rokan, sehingga diharapkan tidak ada kendala pasokan listrik dan uap ke depannya.

“Sinergi BUMN antara Pertamina dan PLN merupakan langkah yang strategis dalam mengembangkan dan membantu sesama BUMN, mengingat Blok Rokan merupakan tulang punggung produksi minyak nasional,” katanya kepada Bisnis, Selasa (6/7/2021).

Saat ini, produksi Blok Rokan mencapai 162.951 barel per hari dan merupakan produksi terbesar kedua setelah Blok Cepu yang mesti dijaga dan ditingkatkan produksinya. Mamit menilai, untuk menjaga capaian produksi di Blok Rokan masih memerlukan dukungan dari berbagai pihak.

Untuk itu, kata Mamit, PLN harus bisa menjamin keandalan pasokan listrik dan uap bagi Blok Rokan selama proses transisi 3 tahun ke depan. Jika sampai ada kendala, maka bisa dipastikan produksi minyak di Blok Rokan akan mengalami penurunan.

Di samping itu, PLN harus bisa memastikan keandalan pasokan listrik yang akan diambil dari sistem kelistrikan Sumatra tidak terganggu saat masa transisi berakhir. Dibutuhkan upaya dari PLN untuk segera membangun infrastruktur jika akan menggunakan interkoneksi sistem Sumatra setelah masa transisi.

“Persoalan listrik dan uap merupakan salah satu persoalan yang dihadapi dalam proses transisi Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia ke Pertamina Hulu Rokan,” jelasnya.

Seperti diketahui, PLN resmi menandatangani perjanjian jual beli 100 persen saham MCTN yang dimiliki oleh Chevron Standard Limited.

Aksi tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama antara PLN dan Pertamina Hulu Rokan yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dan Uap Wilayah Rokan pada 30 Desember 2020, serta Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap pada 29 Januari 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper