Bisnis.com, JAKARTA—PT PLN (Persero) siap mengalokasikan dana sebanyak Rp11 triliun untuk menjamin keandalan pasokan listrik ke Blok Rokan.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan bahwa dana sebanyak Rp11 triliun akan digunakan untuk membangun transmisi interkoneksi sistem kelistrikan pada Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatra.
Dana tersebut juga digunakan untuk mengakuisisi 100 persen saham PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang dimiliki oleh Chevron Standard Limited (CSL).
“Total bangun transmisi yang ada, hitungan awal sekitar Rp10,7 triliun—Rp11 triliun kami siapkan untuk men-drive atau bangun transmisi dengan keandalan tinggi. Total termasuk akuisisi ini sekitar Rp10,7 triliun—Rp11 triliun,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (6/7/2021).
Meskipun sudah memiliki perkiraan dana yang dibutuhkan untuk memastikan pasokan listrik di Blok Rokan, Bob masih belum bisa merinci nilai akuisisi saham MCTN, karena terikat oleh non-disclosure agreement (NDA).
Isi perjanjian jual beli saham MCTN yang ditandatangani pada Selasa 6 Juli 2021 itu baru bisa dibuka setelah proses administrasi dan finansial diselesaikan sekitar 1 bulan sejak penandatanganan perjanjian jual beli saham.
“Untuk jamin keandalan Blok Rokan, [dana] yang telah dikeluarkan, deposit untuk signing tadi. Nilainya nanti saja karena kami terikat NDA,” ujarnya.
Kebutuhan dana untuk mengakuisisi MCTN rencananya akan dipenuhi dari dana internal PLN. Bob juga memastikan bahwa dana internal PLN mencukupi, karena pendapatan perseroan setiap bulannya bisa mencapai Rp21 triliun.
Melalui akuisisi tersebut PLN akan meneruskan pengoperasian PLTG North Duri Cogen yang sebelumnya dikelola oleh MCTN untuk menjamin ketersediaan suplai listrik dan uap ke Blok Rokan selama 3 tahun masa transisi.
Selanjutnya, untuk layanan permanen pasokan listrik jangka panjang, PLN akan menyiapkan interkoneksi sistem kelistrikan pada Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatra.