Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen pada Juni 2021 mengalami deflasi sebesar 0,16 persen.
Inflasi tahunan dan inflasi tahun kalender pada Juni 2021 sebesar masing-masing 1,33 persen dan 0,74 persen.
Dari 90 kota IHK, BPS mencatat 56 kota mengalami deflasi dan sisanya 34 kota mencatatkan inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,89 persen dan inflasi tertinggi terjadi di Singkawang.
Deflasi di Kupang terjadi dipicu oleh penurunan komoditas kangkung dengan andil terhadap deflasi sebesar 0,20 persen, tarif angkutan udara 0,14 persen dan harga tomat 0,13 persen. Sementara itu, Singkawang mengalami inflasi dimotori oleh kenaikan harga babi dengan andil 0,51 persen dan ayam ras 0,18 persen.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan deflasi bulan Juni merupakan deflasi pertama sejak Januari 2021.
"Dari 11 kelompok pengeluaran, terdapat 4 kelompok yang mengalami deflasi," kata Margo, Kamis (1/7/2021).
Kelompok pertama yaitu makanan dan minuman serta tembakau sebesar 0,71 persen dan andil 0,18 persen. Deflasi di kelompok ini didorong cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit dan bawang merah.
Kedua, pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen dan andilnya 0,01, kemudian transportasi sebesar 0,35 persen dan kelompok komunikasi dan informasi sebesar 0,01 persen dan tidak memberikan andil pada deflasi.
Untuk kelompok transportasi yang mencatatkan deflasi tertinggi dipicu oleh penurunan tarif angkutan udara, angkutan antar kota dan kereta api.
"Ini disebabkan sebelumnya ada momen Idulfitri, dimana tiket pesawat pada bulan Juni sudah kembali normal," paparnya.