Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Umumkan Data Inflasi Siang Ini, Ini Proyeksi Ekonom

Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan akan mengalami deflasi sebesar -0,10 persen (month-to-month/mtm), jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,32 persen mtm.
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)./ ANTARA - Sigid Kurniawan
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)./ ANTARA - Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan inflasi pada Juni 2021 akan mencapai 1,39 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Secara bulanan, Indeks Harga Konsumen (IHK) akan mengalami deflasi sebesar -0,10 persen (month-to-month/mtm), jauh lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,32 persen mtm.

“Deflasi tersebut terutama bersifat musiman karena IHK cenderung selalu menurun setelah Lebaran,” katanya, Kamis (1/7/2021).

Sementara itu, Andry memperkirakan inflasi inti pada Juni 2021 menguat menjadi 1,45 persen yoy dari 1,37 persen yoy pada Mei 2021.

Dia menjelaskan, deflasi pada Juni 2021 disebabkan oleh harga komoditas pangan dan tarif transportasi yang mengalami penurunan setelah periode Lebaran.

“Kami mengamati harga pangan dan biaya transportasi sebagian besar mencatat deflasi pasca Lebaran,” jelasnya.

Secara keseluruhan, Andry memperkirakan inflasi 2021 akan tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.

Inflasi akan mengalami peningkatan pada semester II/2021 yang didorong oleh inflasi Indeks Harga Grosir yang secara konsisten berada di atas inflasi IHK, juga sebagai dampak dari peningkatan jumlah uang beredar.

Dia merevisi turun perkiraan inflasi tahun ini, dari yang sebelumnya 2,29 persen menjadi 2,28 persen.

“Alasan utamanya adalah perpanjangan insentif pajak untuk pajak barang mewah kendaraan hingga akhir tahun dan harga emas yang relatif lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” jelasnya.

Peningkatan kasus harian Covid-19 baru-baru ini menurutnya juga dapat melemahkan permintaan di awal semester II/2021, sehingga mengurangi potensi inflasi tarikan permintaan sampai tingkat tertentu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper