Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Juni 2021 Diprediksi Deflasi, Komoditas Pangan Alami Penurunan Harga

IHK pada Juni 2021 akan mengalami deflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Secara tahunan, inflasi akan mencapai 1,41 persen (year-on-year/yoy).
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di  Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Pedagang daging sapi segar melayani konsumen, di Pasar Modern, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (2/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan mengalami deflasi pada Juni 2021, disebabkan oleh penurunan harga pada sebagian besar komoditas pangan.

VP Economist PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede memprediksi, IHK pada Juni 2021 akan mengalami deflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Secara tahunan, inflasi akan mencapai 1,41 persen (year-on-year/yoy).

Dia menjelaskan, deflasi bulanan pada periode tersebut didorong terutama oleh deflasi komponen harga bergejolak (volatile food) dan komponen harga diatur pemerintah (administered price), serta perlambatan laju inflasi inti.

“Potensi deflasi secara bulanan pada komponen harga volatile food bergejolak secara didorong oleh tren penurunan harga sebagian besar komoditas pangan,” katanya kepada Bisnis, Rabu (30/6/2021).

Beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga di antaranya beras sebesar -0,08 persen mtm, daging ayam -0,7 persen mtm, daging sapi -1,4 persen mtm, bawang merah -5,1 persen mtm, bawang putih -1,5 persen mtm, cabai merah -17,7 persen mtm dan cabai rawit persen-10,4 persen mtm.

Penurunan harga komoditas pangan tersebut dipicu oleh normalisasi permintaan, yang umumnya terjadi pada pasca Lebaran.

Di samping itu, Josua memperkirakan komponen harga yang diatur pemerintah akan mengalami deflasi bulanan. Hal ini terjadi sejalan dengan normalisasi tarif transportasi pasca lebaran.

Sementara, pada komponen inti, dia memperkirakan laju inflasi bulanan juga cenderung melambat, didorong oleh potensi melambatnya permintaan domestik sebagai dampak dari pengetatan PPKM Mikro sejak pertengahan bulan Juni 2021.

“Penurunan harga emas sekitar 0,3 persen mtm juga turut mendorong perlambatan inflasi inti. Inflasi inti diperkirakan sekitar 0,08 persen mtm atau 1,43 persen yoy,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper