Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brantas Abipraya Incar Konstruksi 12 Bendungan Baru

Bendungan baru yang akan dikonstruksi pada tahun ini adalah Mbay, Jenelata, Cijurey, dan Cibeet. Pada 2022, bendungan yang akan dibangun adalah Langgar, Cabean, Riam Kiwa, dan Kolhua.
Bendungan Tapin, salah satu bendungan yang pengerjaannya dilakukan oleh PT Brantas Abipraya (Persero)/ Dok. Istimewa
Bendungan Tapin, salah satu bendungan yang pengerjaannya dilakukan oleh PT Brantas Abipraya (Persero)/ Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Brantas Abipraya (Persero) tertarik membangun 12 unit bendungan baru hingga 2023. Adapun, kedua belas bendungan tersebut akan dibangun secara merata pada 2021 hingga 2023.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan akan membangun delapan bendungan pada tahun ini dan tahun depan, yakni Bendungan Mbay, Jenelata, Cijurey, Cibeet, Langgar, Cabean, Riam Kiwa, dan Kolhua. 

Adapun, Brantas menyatakan ketertarikan sebagai kontraktor pada seluruh bendungan tersebut.

"Brantas Abipraya akan terus berperan aktif membangun Indonesia dengan karya infrastrukturnya. Kami pastinya akan memberi dukungan penuh ke seluruh proyek pembangunan pemerintah demi tercapainya percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia," kata Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas kepada Bisnis, Jumat (18/6/2021).

Secara terperinci, bendungan baru yang akan dikonstruksi pada tahun ini adalah Mbay, Jenelata, Cijurey, dan Cibeet. Pada 2022, bendungan yang akan dibangun adalah Langgar, Cabean, Riam Kiwa, dan Kolhua.

Pemerintah belum mengumumkan empat bendungan lainnya, tetapi telah berkomitmen untuk membangun empat bendungan baru pada 2023.

Penyelesaian keduabelas bendungan tersebut tidak akan rampung pada masa pemerintahan saat ini.

Sebelumnya, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR Airlangga Mardjono mengatakan mayoritas bendungan yang akan dibangun pada 2021 hingga 2023 akan rampung pada 2025. 

Menurutnya, salah satu alasan diperpanjangnya masa konstruksi bendungan tersebut adalah arus kas negara yang belum pulih.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper