Bisnis.com, JAKARTA – Apple Inc. akan menambah sejumlah toko ritel bahkan saat toko-toko tengah berjuang dengan percepatan peralihan ke penjualan online selama pandemi virus corona
Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California ini mengoperasikan sekitar 500 Apple Store secara global, termasuk 100 di Eropa.
Dilansir dari Bloomberg, wakil presiden senior ritel Apple Deirdre O’Brien mengatakan mengatakan bahwa toko ritel memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk merasakan teknologi baru, bertanya, dan dan menghadiri lokakarya tentang produk Apple.
“Di situs online kami, orang-orang dapat belajar banyak tentang produk; di toko mereka bisa menyentuhnya dan merasakanny. Kami bermaksud untuk menambah lebih banyak toko,” katanya kepada Funke Mediengruppe, dikutip Bloomberg, Minggu (30/5/2021).
Pandemi telah memperburuk tekanan pada banyak peritel karena mereka berupaya mempertahankan lokasi toko di dalam kota di tengah mahalnya biaya sewa dan bergesernya tren belanja ke online.
Sejumlah peritel besar bahkan memangkas jumlah toko. Arcadia Group di Inggris Raya, pemilik jaringan fashion Topshop, kolaps pada November. Sementara itu, John Lewis Partnership menutup sejumlah gerai.
Baca Juga
Apple tahun ini mengumumkan akan menginvestasikan sekitar 1 miliar euro (US$1,2 miliar) di Munich untuk membangun pusat desain chip komputer.
“Perusahaan tidak diragukan lagi akan menambahkan [toko offline],” kata O'Brien.