Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai program subsidi karyawan yang dilakukan pemerintah pada tahun lalu dengan penerimaan Rp2,4 juta per pekerja semestinya masih bisa dilanjutkan pada 2021.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan program subsidi gaji karyawan tahun lalu dinilai cukup baik membantu daya beli masyarakat. Untuk itu, jelas dia, program itu seharusnya tetap dilanjutkan tetapi khusus untuk membantu industri padat karya.
"Jadi kalau tahun lalu itu kan serentak diberikan pada karyawan dengan gaji di bawah Rp5 juta sekarang seharusnya bisa dilanjutkan tetapi khusus untuk sektor yang masih butuh dorongan jadi lebih spesifik," katanya kepada Bisnis, Minggu (23/5/2021).
Faisal menyebut pada tahun lalu juga banyak indikasi tersalurkan pada pekerja yang tidak tepat sasaran. Untuk itu, jika bisa kembali diberikan pada sektor tertentu yang masih membutuhkan dorongan diharapkan akan lebih membantu.
"Sektor yang masih minus ini sangat bergantung pada upah buruhnya, jadi jika tidak ada bantuan maka sulit bangkit dari kontraksi," ujarnya.
Menurut Faisal salah satu sektor yang masih membutuhkan dorongan yakni tekstil dan produk tekstil, serta elektronika.
Baca Juga
Sementara itu, empat industri seperti Kimia-Farmasi, Logam, Besi-Baja, dan Makanan-Minuman saat ini dinilai sudah naik dan menuju arah sebelum pandemi.
Di samping itu, insentif otomotif juga telah mampu mendorong kinerja manufaktur agar lebih bertumbuh. Kendati begitu, dia menilai hal itu bukan berasal dari permintaan murni masyarakat saat ini.
Untuk itu, Faisal menilai jika vaksinasi Gotong Royong dan program pemerintah dapat menuai hasil yang progresif bagi kinerja positif industri akan terjaga hingga akhir tahun atau kuartal IV/2021.